Pertunjukan Tak Senonoh, Pelukan Emmanuel Macron dengan Menteri Olahraga di Olimpiade Paris 2024 Tuai Kritik
Kamis, 01 Agustus 2024 - 14:35 WIB
PARIS - Foto viral Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memeluk Menteri Olahraga Amélie Oudéa-Castéra di upacara pembukaan Olimpiade Paris telah memicu perdebatan di media sosial. Pertunjukan penuh kasih sayang, yang diabadikan oleh Madame Figaro, telah menuai reaksi beragam, mulai dari kritik hingga pembelaan.
Selama upacara pembukaan Olimpiade Paris, foto Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Olahraga Amélie Oudéa-Castéra menjadi viral, menghasilkan perbincangan yang signifikan di media sosial. Gambar tersebut menggambarkan Oudéa-Castéra, 46 tahun, memeluk Macron dan mencium lehernya, sementara Macron, juga 46 tahun, memegang lengannya. Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal terlihat mengalihkan pandangan di latar belakang.
Gambar tersebut, yang pertama kali dipublikasikan oleh majalah Prancis Madame Figaro, telah menimbulkan berbagai reaksi. Seorang pengguna mengomentari X, "Gabriel Attal, dia pura-pura melihat ke tempat lain! Dia tidak tahu harus berdiri di mana!" Pengguna lain memposting, "Aku berciuman seperti ini dengan kekasihku. Memalukan," sementara yang ketiga berkomentar, "Menurutku foto ini tidak senonoh, tidak pantas untuk seorang presiden dan menteri."
Upacara pembukaan Olimpiade Paris, yang diadakan di Sungai Seine, menampilkan 7.500 atlet yang berparade di sepanjang bentangan enam kilometer dengan 85 perahu. Acara yang berlangsung selama empat jam itu diakhiri dengan api Olimpiade yang diangkat ke langit di atas kuali yang diikat balon, sementara Celine Dion membawakan lagu Edith Piaf dari Menara Eiffel.
Upacara ini berlangsung di saat yang krusial bagi Macron, yang baru-baru ini menghadapi tantangan politik, termasuk seruan untuk pemilihan umum parlemen dadakan di tengah kekhawatiran bahwa kubu sayap kanan akan meraih kekuasaan.
Meskipun pelukan itu dikritik oleh sebagian orang, sebagian lainnya membelanya, dengan alasan bahwa tindakan itu sejalan dengan norma kasih sayang budaya Prancis. Seorang pengguna membela Oudéa-Castéra di media sosial, dengan menyatakan, "Orang Prancis dikenal suka mencium kedua pipi sebagai ucapan salam. Vive La France!"
Yang lain berpendapat bahwa kritik itu dibesar-besarkan, dengan menyatakan, "Dia hanya bersemangat tentang Prancis yang menjadi tuan rumah acara bergengsi itu."
Melansir India Times, Oudéa-Castéra telah terlibat dalam berbagai kontroversi tahun ini. Dia baru-baru ini berenang di Sungai Seine untuk mengatasi kekhawatiran tentang kualitas air untuk acara Olimpiade, meskipun beberapa kompetisi ditunda karena kadar E.coli yang tinggi.
Selain itu, peran singkatnya sebagai menteri pendidikan berakhir setelah kurang dari sebulan, menyusul kritik atas komentar meremehkan tentang sekolah negeri dan pengungkapan bahwa anak-anaknya bersekolah di sekolah swasta.
Foto viral Macron dan Oudéa-Castéra telah menjadi titik fokus diskusi seiring berlanjutnya Olimpiade Paris. Sementara beberapa orang menganggap sikap mesra itu tidak pantas, yang lain menafsirkannya sebagai cerminan adat istiadat Prancis dan antusiasme Oudéa-Castéra terhadap acara tersebut. Kontroversi ini telah menambah lapisan yang tidak terduga pada narasi yang lebih luas tentang Olimpiade dan lanskap politik Macron.
Selama upacara pembukaan Olimpiade Paris, foto Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Olahraga Amélie Oudéa-Castéra menjadi viral, menghasilkan perbincangan yang signifikan di media sosial. Gambar tersebut menggambarkan Oudéa-Castéra, 46 tahun, memeluk Macron dan mencium lehernya, sementara Macron, juga 46 tahun, memegang lengannya. Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal terlihat mengalihkan pandangan di latar belakang.
Gambar tersebut, yang pertama kali dipublikasikan oleh majalah Prancis Madame Figaro, telah menimbulkan berbagai reaksi. Seorang pengguna mengomentari X, "Gabriel Attal, dia pura-pura melihat ke tempat lain! Dia tidak tahu harus berdiri di mana!" Pengguna lain memposting, "Aku berciuman seperti ini dengan kekasihku. Memalukan," sementara yang ketiga berkomentar, "Menurutku foto ini tidak senonoh, tidak pantas untuk seorang presiden dan menteri."
Upacara pembukaan Olimpiade Paris, yang diadakan di Sungai Seine, menampilkan 7.500 atlet yang berparade di sepanjang bentangan enam kilometer dengan 85 perahu. Acara yang berlangsung selama empat jam itu diakhiri dengan api Olimpiade yang diangkat ke langit di atas kuali yang diikat balon, sementara Celine Dion membawakan lagu Edith Piaf dari Menara Eiffel.
Upacara ini berlangsung di saat yang krusial bagi Macron, yang baru-baru ini menghadapi tantangan politik, termasuk seruan untuk pemilihan umum parlemen dadakan di tengah kekhawatiran bahwa kubu sayap kanan akan meraih kekuasaan.
Meskipun pelukan itu dikritik oleh sebagian orang, sebagian lainnya membelanya, dengan alasan bahwa tindakan itu sejalan dengan norma kasih sayang budaya Prancis. Seorang pengguna membela Oudéa-Castéra di media sosial, dengan menyatakan, "Orang Prancis dikenal suka mencium kedua pipi sebagai ucapan salam. Vive La France!"
Yang lain berpendapat bahwa kritik itu dibesar-besarkan, dengan menyatakan, "Dia hanya bersemangat tentang Prancis yang menjadi tuan rumah acara bergengsi itu."
Melansir India Times, Oudéa-Castéra telah terlibat dalam berbagai kontroversi tahun ini. Dia baru-baru ini berenang di Sungai Seine untuk mengatasi kekhawatiran tentang kualitas air untuk acara Olimpiade, meskipun beberapa kompetisi ditunda karena kadar E.coli yang tinggi.
Selain itu, peran singkatnya sebagai menteri pendidikan berakhir setelah kurang dari sebulan, menyusul kritik atas komentar meremehkan tentang sekolah negeri dan pengungkapan bahwa anak-anaknya bersekolah di sekolah swasta.
Foto viral Macron dan Oudéa-Castéra telah menjadi titik fokus diskusi seiring berlanjutnya Olimpiade Paris. Sementara beberapa orang menganggap sikap mesra itu tidak pantas, yang lain menafsirkannya sebagai cerminan adat istiadat Prancis dan antusiasme Oudéa-Castéra terhadap acara tersebut. Kontroversi ini telah menambah lapisan yang tidak terduga pada narasi yang lebih luas tentang Olimpiade dan lanskap politik Macron.
(ahm)
tulis komentar anda