Bentrok Pecah di Pangkalan Beit Lid setelah 9 Tentara Israel Geng Pemerkosa Ditangkap
Rabu, 31 Juli 2024 - 10:01 WIB
TEL AVIV - Kerusuhan dan bentrok pecah di pangkalan Beit Lid di Israel tengah tadi malam 30 Juli 2024 saat ratusan demonstran Israel menyerbu pengadilan militer untuk memprotes penangkapan tentara yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap seorang tahanan Gaza.
Putusan pengadilan masih dirahasiakan, dengan pasukan militer mengepung daerah tersebut di tengah ketegangan yang ekstrem, menurut Al-Jazeera.
Polisi militer Israel turun tangan setelah seorang juru bicara militer mengumumkan penyelidikan atas tuduhan penyiksaan serius terhadap tahanan Palestina.
Sembilan dari sepuluh tentara Israel yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang tahanan Palestina ditangkap oleh polisi militer.
Bentrokan terjadi antara perwira polisi militer dan pasukan unit cadangan yang diduga menyiksa para tahanan, saat pasukan unit cadangan mencoba mencegah penahanan para tentara untuk penyelidikan.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan militer sedang melakukan penyelidikan kriminal dalam 48 kasus kematian warga Palestina, yang sebagian besar adalah tahanan dari Gaza, dengan 36 kematian terjadi di kamp Sde Teiman.
Menanggapi perkembangan ini, militer Israel telah memanggil para tentara yang bersiap untuk bertempur di Gaza, pasukan dari Tepi Barat, dan tentara yang sedang cuti untuk ditempatkan di dekat kamp Beit Lid.
Di dalam kamp, Kepala Staf Israel Herzi Halevi menyatakan dukungannya terhadap para tentara reguler dan cadangan, dengan menegaskan dia berada di sana untuk memastikan tidak ada insiden serius yang terjadi.
Dia mengecam penyerbuan kamp tersebut sebagai tindakan berbahaya dan ilegal yang mengganggu tentara, keamanan negara, dan upaya perang.
Halevi menyela rapat operasional di garis depan utara untuk membahas situasi di Beit Lid.
Radio Army Israel melaporkan Halevi sedang melakukan penilaian keamanan dengan komandan distrik polisi dan pejabat lainnya.
Radio tersebut juga menayangkan video yang memperlihatkan para pengunjuk rasa menyerbu pengadilan militer dan bentrok dengan polisi militer, yang berjuang untuk mencegah penyusupan.
Otoritas Penyiaran Israel merilis rekaman para pengunjuk rasa yang mencoba mendobrak gerbang besi di dalam gedung pengadilan, yang mengarah ke area penahanan bagi para tentara yang dituduh menyerang seorang warga Palestina dari Gaza.
Haaretz melaporkan sekitar 200 aktivis sayap kanan, termasuk tentara bertopeng dan bersenjata dengan logo "Force 100", menyerbu pengadilan militer di Beit Lid, tempat sembilan tentara cadangan ditahan untuk diinterogasi atas dugaan penganiayaan berat terhadap seorang tahanan Palestina di kamp Sde Teiman di Negev.
Di antara para demonstran tersebut terdapat anggota Knesset Tali Gottlieb (Likud), Yitzhak Kreuzer (Otzma Yehudit), dan Limor Son Har-Melech (Otzma Yehudit).
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid memperingatkan tentang ancaman eksistensial terhadap Israel, dengan menyatakan semua garis merah telah dilanggar.
Ketua Partai Buruh Israel itu menyerukan intervensi polisi, mengkritik Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir karena membahayakan Israel dan warganya.
Beberapa menteri dan pejabat Israel membela tentara yang menyerang. Menteri Energi Eli Cohen (Likud) menyatakan dukungan bagi para penyerang di platform X.
“Kami mendukung dan merangkul para prajurit IDF yang heroik di jajaran reguler dan cadangan,” tulis dia.
“Bahkan jika pemeriksaan apa pun diperlukan, itu harus dilakukan dengan cara yang bermartabat dan sesuai dengan mereka yang melindungi negara,” ungkap dia membela para tersangka.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengutuk tindakan polisi militer sebagai tindakan yang memalukan dan menyerukan diakhirinya penangkapan.
“Saya sedang dalam perjalanan ke pangkalan Beit Lied untuk memperkuat para pejuang heroik kita dan memberi tahu tentara untuk melepaskan tangan kalian dari para pejuang kita!” tulis dia di X pada Senin malam.
Partai Jewish Power menggemakan sentimen ini, dengan para menteri dan anggota Knesset juga menuju ke Sde Teiman untuk menuntut pembebasan para prajurit.
Putusan pengadilan masih dirahasiakan, dengan pasukan militer mengepung daerah tersebut di tengah ketegangan yang ekstrem, menurut Al-Jazeera.
Polisi militer Israel turun tangan setelah seorang juru bicara militer mengumumkan penyelidikan atas tuduhan penyiksaan serius terhadap tahanan Palestina.
Sembilan dari sepuluh tentara Israel yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang tahanan Palestina ditangkap oleh polisi militer.
Bentrokan terjadi antara perwira polisi militer dan pasukan unit cadangan yang diduga menyiksa para tahanan, saat pasukan unit cadangan mencoba mencegah penahanan para tentara untuk penyelidikan.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan militer sedang melakukan penyelidikan kriminal dalam 48 kasus kematian warga Palestina, yang sebagian besar adalah tahanan dari Gaza, dengan 36 kematian terjadi di kamp Sde Teiman.
Menanggapi perkembangan ini, militer Israel telah memanggil para tentara yang bersiap untuk bertempur di Gaza, pasukan dari Tepi Barat, dan tentara yang sedang cuti untuk ditempatkan di dekat kamp Beit Lid.
Di dalam kamp, Kepala Staf Israel Herzi Halevi menyatakan dukungannya terhadap para tentara reguler dan cadangan, dengan menegaskan dia berada di sana untuk memastikan tidak ada insiden serius yang terjadi.
Dia mengecam penyerbuan kamp tersebut sebagai tindakan berbahaya dan ilegal yang mengganggu tentara, keamanan negara, dan upaya perang.
Halevi menyela rapat operasional di garis depan utara untuk membahas situasi di Beit Lid.
Radio Army Israel melaporkan Halevi sedang melakukan penilaian keamanan dengan komandan distrik polisi dan pejabat lainnya.
Radio tersebut juga menayangkan video yang memperlihatkan para pengunjuk rasa menyerbu pengadilan militer dan bentrok dengan polisi militer, yang berjuang untuk mencegah penyusupan.
Otoritas Penyiaran Israel merilis rekaman para pengunjuk rasa yang mencoba mendobrak gerbang besi di dalam gedung pengadilan, yang mengarah ke area penahanan bagi para tentara yang dituduh menyerang seorang warga Palestina dari Gaza.
Anggota Knesset
Haaretz melaporkan sekitar 200 aktivis sayap kanan, termasuk tentara bertopeng dan bersenjata dengan logo "Force 100", menyerbu pengadilan militer di Beit Lid, tempat sembilan tentara cadangan ditahan untuk diinterogasi atas dugaan penganiayaan berat terhadap seorang tahanan Palestina di kamp Sde Teiman di Negev.
Di antara para demonstran tersebut terdapat anggota Knesset Tali Gottlieb (Likud), Yitzhak Kreuzer (Otzma Yehudit), dan Limor Son Har-Melech (Otzma Yehudit).
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid memperingatkan tentang ancaman eksistensial terhadap Israel, dengan menyatakan semua garis merah telah dilanggar.
Ketua Partai Buruh Israel itu menyerukan intervensi polisi, mengkritik Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir karena membahayakan Israel dan warganya.
Beberapa menteri dan pejabat Israel membela tentara yang menyerang. Menteri Energi Eli Cohen (Likud) menyatakan dukungan bagi para penyerang di platform X.
“Kami mendukung dan merangkul para prajurit IDF yang heroik di jajaran reguler dan cadangan,” tulis dia.
“Bahkan jika pemeriksaan apa pun diperlukan, itu harus dilakukan dengan cara yang bermartabat dan sesuai dengan mereka yang melindungi negara,” ungkap dia membela para tersangka.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengutuk tindakan polisi militer sebagai tindakan yang memalukan dan menyerukan diakhirinya penangkapan.
“Saya sedang dalam perjalanan ke pangkalan Beit Lied untuk memperkuat para pejuang heroik kita dan memberi tahu tentara untuk melepaskan tangan kalian dari para pejuang kita!” tulis dia di X pada Senin malam.
Partai Jewish Power menggemakan sentimen ini, dengan para menteri dan anggota Knesset juga menuju ke Sde Teiman untuk menuntut pembebasan para prajurit.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda