Militer Rusia Soroti Pembentukan Komando Militer AS Baru di Jepang

Senin, 29 Juli 2024 - 20:09 WIB
Komandan militer Jepang dan Amerika Serikat memberikan hormat pada pasukan. Foto/US Marine Corps/Cpl Drew Tech
MOSKOW - Militer Rusia akan melakukan analisis yang diperlukan atas keputusan Washington dan Tokyo untuk membentuk struktur baru komando militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (29/7/2024).

Menurut pernyataan bersama Komite Konsultatif Keamanan Washington-Tokyo yang dirilis Departemen Pertahanan AS pada Minggu (28/7/2024), AS dan Jepang akan membentuk Komando Operasi Gabungan (JJOC) untuk meningkatkan kerja sama militer.

Prakarsa ini disetujui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, bersama dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Minoru Kihara.



"Ini bukan topik Kremlin, ini lebih merupakan topik untuk analisis oleh militer kita. Saya tidak ragu bahwa analisis yang diperlukan akan dilakukan," ujar Peskov kepada wartawan.

Tidak Ada Pertemuan yang Direncanakan



Moskow tidak berencana mengadakan pertemuan dengan anggota majelis tinggi Jepang Muneo Suzuki, yang sedang mengunjungi Rusia, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

Sebelumnya pada hari itu, surat kabar Hokkaido melaporkan Suzuki tiba di Moskow pada hari Sabtu dan akan tinggal di Rusia hingga 31 Juli.

Menurut surat kabar tersebut, anggota parlemen tersebut dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia dan Badan Federal Perikanan selama kunjungan tersebut.

"Tidak, Kremlin tidak memiliki rencana kontak," ujar Peskov menanggapi pertanyaan dari wartawan.

Pimpinan Jepang menyatakan solidaritas dengan tindakan Barat yang tidak bersahabat terhadap Rusia, menurut juru bicara tersebut.

"Sayangnya, pimpinan negara tidak terbatas pada hal ini dengan sikapnya terhadap negara kita, tetapi juga mencoba memberi tekanan pada mereka yang memiliki sudut pandang berbeda dan cenderung mencari cara untuk menjalin kontak," ungkap Peskov.

Tentang Kemitraan Rusia-Belarusia



Rusia dan Belarusia memiliki hubungan multidisiplin, oleh karena itu berbagai momen kerja tidak dapat dihindari, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

Sebelumnya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan dia telah sepakat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan pada musim gugur, termasuk pada agenda keamanan dan pemerintahan.

"Kami memiliki hubungan bilateral yang sangat beragam. Bagaimanapun, kami berada dalam negara kesatuan, dan kami benar-benar memiliki hubungan yang sangat multidisiplin, dan hubungan tersebut sangat intensif, luas cakupannya, dalam hal berbagai topik. Oleh karena itu, tentu saja, beberapa momen kerja tidak dapat dihindari, yang terus-menerus diselesaikan oleh pemerintah kami," ujar Peskov kepada wartawan.

Selama pembicaraan, para presiden telah membahas seluruh spektrum kerja sama, termasuk masalah keamanan, perdagangan, dan kerja sama ekonomi, pejabat tersebut menambahkan.

Mengenai Kemitraan Rusia-Venezuela



Rusia bermaksud mengembangkan hubungan secara komprehensif dengan Venezuela, termasuk di bidang-bidang sensitif, ini demi kepentingan kedua negara, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

"Kami sedang mengembangkan hubungan kami dengan Venezuela di semua bidang, termasuk yang sensitif. Dan, tentu saja, kami sangat memperhatikan ... kami mengetahui tentang rencana bersama dari para pemimpin Venezuela. Kerja sama tersebut demi kepentingan rakyat Venezuela dan Rusia. Oleh karena itu, kami akan mengembangkan hubungan kami dengan Venezuela secara komprehensif," ujar Peskov.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More