Menlu Retno: China Harus Ikut Jaga Perdamaian di Indo-Pasifik
Jum'at, 26 Juli 2024 - 11:54 WIB
Spirit tersebut sangat diperlukan, terutama di dunia yang sedang terbelah saat ini.
"Rasa curiga dan saling tidak percaya adalah faktor utama yang membuat upaya membangun saling pemahaman jadi sulit dilakukan. Karena itu, komitmen kita bersama untuk mempertahankan dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sangatlah penting," katanya.
“ASEAN telah menjadi kontributor positif terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, dan kemakmuran bersama. Karena itu, saya mengajak RRC untuk terus mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung berbagai mekanisme ASEAN," lanjut diplomat top Indonesia tersebut.
Kedua, terkait Laut China Selatan.
Menurutnya, Laut China Selatan adalah urat nadi kawasan Indo-Pasifik. Namun demikian, isu di Laut China Selatan terus menjadi batu sandungan dalam hubungan ASEAN-RRC.
Para Menlu ASEAN menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan Declaration of Conduct (DOC) dan penyelesaian Code of Conduct (COC) secepatnya.
“Posisi Indonesia konsisten, yakni segala klaim, harus diselesaikan secara damai melalui dialog langsung antara pihak yang berkepentingan," ujar Retno.
Ketiga, terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Tahun lalu, RRC telah menyampaikan komitmen kuatnya mendukung AOIP, termasuk melalui komitmen 25 proyek konkret senilai USD28,75 miliar yang disampaikan pada saat pelaksanaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).
“ASEAN siap terus bekerja sama dengan RRC untuk memastikan realisasi seluruh proyek konkret tersebut, dan mengembangkan berbagai kolaborasi lainnya di empat pilar prioritas AOIP," imbuh Retno, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya.
"Rasa curiga dan saling tidak percaya adalah faktor utama yang membuat upaya membangun saling pemahaman jadi sulit dilakukan. Karena itu, komitmen kita bersama untuk mempertahankan dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sangatlah penting," katanya.
“ASEAN telah menjadi kontributor positif terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, dan kemakmuran bersama. Karena itu, saya mengajak RRC untuk terus mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung berbagai mekanisme ASEAN," lanjut diplomat top Indonesia tersebut.
Kedua, terkait Laut China Selatan.
Menurutnya, Laut China Selatan adalah urat nadi kawasan Indo-Pasifik. Namun demikian, isu di Laut China Selatan terus menjadi batu sandungan dalam hubungan ASEAN-RRC.
Para Menlu ASEAN menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan Declaration of Conduct (DOC) dan penyelesaian Code of Conduct (COC) secepatnya.
“Posisi Indonesia konsisten, yakni segala klaim, harus diselesaikan secara damai melalui dialog langsung antara pihak yang berkepentingan," ujar Retno.
Ketiga, terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Tahun lalu, RRC telah menyampaikan komitmen kuatnya mendukung AOIP, termasuk melalui komitmen 25 proyek konkret senilai USD28,75 miliar yang disampaikan pada saat pelaksanaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).
“ASEAN siap terus bekerja sama dengan RRC untuk memastikan realisasi seluruh proyek konkret tersebut, dan mengembangkan berbagai kolaborasi lainnya di empat pilar prioritas AOIP," imbuh Retno, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya.
tulis komentar anda