Houthi: Beberapa Hari Mendatang akan Ubah Keseimbangan Kekuatan di Kawasan
Rabu, 24 Juli 2024 - 00:01 WIB
SANAA - Gerakan Houthi di Yaman mengatakan mereka tidak akan menunda tanggapannya terhadap serangan Israel di Pelabuhan Hudaydah.
Kelompok itu menegaskan, “Hari-hari mendatang akan penuh kejutan.”
“Sasarannya akan mencakup wilayah Palestina yang diduduki secara luas dan komprehensif; Yaman memiliki keunggulan dan kemampuan untuk mengubah keseimbangan kekuatan dan meraih kemenangan,” tegas anggota biro politik Houthi, Ali Al-Qahum.
Sabtu lalu, jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap tangki penyimpanan bahan bakar di pelabuhan Hudaydah, dan tangki solar di pembangkit listrik di daerah Al-Katheeb di kota tersebut.
Houthi atau Ansarallah bersumpah menanggapi serangan Israel di Yaman dengan mengebom sasaran-sasaran penting di Israel.
Kelompok itu menyatakan Tel Aviv sebagai daerah yang tidak aman. Mereka menekankan sedang “mempersiapkan perang panjang dengan Israel sampai Israel menghentikan operasi militer dan pengepungan terhadap rakyat Palestina.”
Sementara itu, beberapa faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, menandatangani perjanjian “persatuan nasional” di Beijing pada Selasa (23/7/2024).
Perjanjian itu bertujuan mengakhiri perpecahan grup-grup di Palestina dan menciptakan platform agar mereka dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.
“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional,” ungkap pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk kepada wartawan, menurut media pemerintah China.
“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” tegas dia.
Penandatanganan tersebut mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 kelompok Palestina di ibu kota China.
Kelompok itu menegaskan, “Hari-hari mendatang akan penuh kejutan.”
“Sasarannya akan mencakup wilayah Palestina yang diduduki secara luas dan komprehensif; Yaman memiliki keunggulan dan kemampuan untuk mengubah keseimbangan kekuatan dan meraih kemenangan,” tegas anggota biro politik Houthi, Ali Al-Qahum.
Sabtu lalu, jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap tangki penyimpanan bahan bakar di pelabuhan Hudaydah, dan tangki solar di pembangkit listrik di daerah Al-Katheeb di kota tersebut.
Houthi atau Ansarallah bersumpah menanggapi serangan Israel di Yaman dengan mengebom sasaran-sasaran penting di Israel.
Kelompok itu menyatakan Tel Aviv sebagai daerah yang tidak aman. Mereka menekankan sedang “mempersiapkan perang panjang dengan Israel sampai Israel menghentikan operasi militer dan pengepungan terhadap rakyat Palestina.”
Sementara itu, beberapa faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, menandatangani perjanjian “persatuan nasional” di Beijing pada Selasa (23/7/2024).
Perjanjian itu bertujuan mengakhiri perpecahan grup-grup di Palestina dan menciptakan platform agar mereka dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.
“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional,” ungkap pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk kepada wartawan, menurut media pemerintah China.
“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” tegas dia.
Penandatanganan tersebut mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 kelompok Palestina di ibu kota China.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda