Latvia Kirim Gelombang Pertama Lebih dari 500 Drone ke Ukraina
Selasa, 23 Juli 2024 - 19:45 WIB
RIGA - Menteri Pertahanan Latvia Andris Spruds menyatakan Latvia telah mengirimkan gelombang pertama lebih dari 500 drone ke Ukraina.
“Paket dengan lebih dari 500 drone memulai perjalanannya ke Ukraina,” ungkap Spruds di X pada Senin (22/7/2024).
Pada April, Perdana Menteri (PM) Latvia Evika Silina mengatakan negaranya berencana mengirim gelombang pertama drone domestik senilai 1 juta euro ke Ukraina dalam waktu dekat.
Para pejabat Rusia berulang kali memperingatkan pasokan militer ke rezim Kiev hanya akan memicu konflik dan tidak ada peluang untuk mempengaruhi jalannya operasi militer khusus.
Sebelumnya para ahli Rusia memperingatkan setelah konflik berakhir, operator drone nakal Ukraina yang memiliki pengalaman tempur nyata akan menjadi ancaman bagi keamanan global, bergabung dengan jaringan kriminal dan organisasi teroris.
Negara-negara NATO telah memberikan berbagai bentuk bantuan militer kepada Ukraina untuk mendukung pertahanan mereka melawan invasi Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai USD225 juta pada KTT NATO di Washington.
Paket ini mencakup baterai rudal Patriot, amunisi untuk Sistem Rudal Darat-ke-Udara Canggih Nasional (NASAMS), rudal antipesawat Stinger, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), serta peluru artileri 155 mm dan 105 mm.
NATO berkomitmen memberikan bantuan sebesar 40 miliar Euro, termasuk jet tempur F-16 dan dukungan pertahanan udara untuk Ukraina.
“Paket dengan lebih dari 500 drone memulai perjalanannya ke Ukraina,” ungkap Spruds di X pada Senin (22/7/2024).
Pada April, Perdana Menteri (PM) Latvia Evika Silina mengatakan negaranya berencana mengirim gelombang pertama drone domestik senilai 1 juta euro ke Ukraina dalam waktu dekat.
Para pejabat Rusia berulang kali memperingatkan pasokan militer ke rezim Kiev hanya akan memicu konflik dan tidak ada peluang untuk mempengaruhi jalannya operasi militer khusus.
Sebelumnya para ahli Rusia memperingatkan setelah konflik berakhir, operator drone nakal Ukraina yang memiliki pengalaman tempur nyata akan menjadi ancaman bagi keamanan global, bergabung dengan jaringan kriminal dan organisasi teroris.
Negara-negara NATO telah memberikan berbagai bentuk bantuan militer kepada Ukraina untuk mendukung pertahanan mereka melawan invasi Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai USD225 juta pada KTT NATO di Washington.
Paket ini mencakup baterai rudal Patriot, amunisi untuk Sistem Rudal Darat-ke-Udara Canggih Nasional (NASAMS), rudal antipesawat Stinger, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), serta peluru artileri 155 mm dan 105 mm.
NATO berkomitmen memberikan bantuan sebesar 40 miliar Euro, termasuk jet tempur F-16 dan dukungan pertahanan udara untuk Ukraina.
Baca Juga
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda