Kisah Hind Rajab, Bocah 6 Tahun yang Tewas Diberondong Peluru Tank Israel
Minggu, 21 Juli 2024 - 13:38 WIB
GAZA - Hind Rajab, anak Palestina yang masih berusia 6 tahun menjadi korban keganasan Israel setelah mobil keluarga yang ditumpanginya diberondong oleh sebuah tank tentara Zionis. Pembunuhan anak dan keluarganya di Gaza ini telah memicu kecaman internasional.
Berdasarkan investigasi beberapa media, diketahui bahwa tank Israel hanya berjarak 13 hingga 23 meter saat menembaki Rajab dan kerabatnya di dalam mobil mereka.
Tidak hanya menyerang mobil sipil, tank Israel tersebut juga menembaki mobil ambulans yang mendekat untuk memberikan pertolongan pada Hind Rajab dan keluarganya.
Dalam film dokumenter tentang pembunuhan warga sipil dalam perang di Gaza, Fault Lines TV Al Jazeera menyajikan rekonstruksi rinci atas insiden tersebut. Film dokumenter ini dibuat melalui wawancara dengan anggota keluarga, pekerja Pertahanan Sipil Palestina, dan petugas medis.
Pada 29 Januari 2024, Hind Rajab yang duduk sendirian di kursi belakang telah terkapar sembari memegang erat ponsel genggamnya setelah mobilnya dihujani peluru oleh tank Israel.
Menurut beberapa keterangan, Rajab sempat selamat dari penembakan awal dan memohon bantuan saat dia kehabisan darah di antara mayat kerabatnya yang meninggal.
Tidak hanya itu, bocah enam tahun ini juga sempat menelepon ibunya selama kurang lebih tiga jam. Dua belas hari kemudian, ketika kru Pertahanan Sipil Palestina akhirnya mencapai daerah itu, mereka menemukan mayat Rajab di dalam mobil yang penuh dengan peluru.
Menurut Paman Rajab, Samir Hamada, yang juga tiba di tempat kejadian pagi itu menyebutkan jika terdapat ambulans yang hangus terbakar sekitar 50 meter dari mobil, kerusakannya sesuai dengan penggunaan peluru yang ditembakkan oleh tank-tank Israel, menurut enam ahli amunisi.
Investigasi Washington Post menemukan bahwa kendaraan lapis baja Israel berada di area tersebut sore itu. Terdapat pula suara tembakan yang terdengar saat Rajab dan sepupunya; Layan, memohon bantuan dan kerusakan parah yang disebabkan pada ambulans sesuai dengan senjata Israel.
Analisis ini didasarkan pada citra satelit, rekaman operator pada saat itu, foto dan video setelah kejadian, wawancara dengan 13 operator, anggota keluarga dan petugas penyelamat, dan lebih dari selusin ahli militer, satelit, amunisi dan audio yang meninjau bukti, serta pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sendiri.
Setelah berita ini dipublikasikan, banyak pihak yang berpendapat jika "Kematian Hind Rajab adalah tragedi yang tak terlukiskan dan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak boleh terjadi."
Berdasarkan investigasi beberapa media, diketahui bahwa tank Israel hanya berjarak 13 hingga 23 meter saat menembaki Rajab dan kerabatnya di dalam mobil mereka.
Tidak hanya menyerang mobil sipil, tank Israel tersebut juga menembaki mobil ambulans yang mendekat untuk memberikan pertolongan pada Hind Rajab dan keluarganya.
Dalam film dokumenter tentang pembunuhan warga sipil dalam perang di Gaza, Fault Lines TV Al Jazeera menyajikan rekonstruksi rinci atas insiden tersebut. Film dokumenter ini dibuat melalui wawancara dengan anggota keluarga, pekerja Pertahanan Sipil Palestina, dan petugas medis.
Baca Juga
Kisah Hind Rajab Tewas Ditembak Tank Israel
Pada 29 Januari 2024, Hind Rajab yang duduk sendirian di kursi belakang telah terkapar sembari memegang erat ponsel genggamnya setelah mobilnya dihujani peluru oleh tank Israel.
Menurut beberapa keterangan, Rajab sempat selamat dari penembakan awal dan memohon bantuan saat dia kehabisan darah di antara mayat kerabatnya yang meninggal.
Tidak hanya itu, bocah enam tahun ini juga sempat menelepon ibunya selama kurang lebih tiga jam. Dua belas hari kemudian, ketika kru Pertahanan Sipil Palestina akhirnya mencapai daerah itu, mereka menemukan mayat Rajab di dalam mobil yang penuh dengan peluru.
Menurut Paman Rajab, Samir Hamada, yang juga tiba di tempat kejadian pagi itu menyebutkan jika terdapat ambulans yang hangus terbakar sekitar 50 meter dari mobil, kerusakannya sesuai dengan penggunaan peluru yang ditembakkan oleh tank-tank Israel, menurut enam ahli amunisi.
Investigasi Washington Post menemukan bahwa kendaraan lapis baja Israel berada di area tersebut sore itu. Terdapat pula suara tembakan yang terdengar saat Rajab dan sepupunya; Layan, memohon bantuan dan kerusakan parah yang disebabkan pada ambulans sesuai dengan senjata Israel.
Analisis ini didasarkan pada citra satelit, rekaman operator pada saat itu, foto dan video setelah kejadian, wawancara dengan 13 operator, anggota keluarga dan petugas penyelamat, dan lebih dari selusin ahli militer, satelit, amunisi dan audio yang meninjau bukti, serta pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sendiri.
Setelah berita ini dipublikasikan, banyak pihak yang berpendapat jika "Kematian Hind Rajab adalah tragedi yang tak terlukiskan dan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak boleh terjadi."
(mas)
tulis komentar anda