Pemukim Israel Bersenjata Serang Kota-Kota Palestina di Tepi Barat
Sabtu, 20 Juli 2024 - 13:45 WIB
Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah para pemuda selama penyerbuan mereka di Kafr Qaddum, menurut sumber-sumber Palestina.
Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka telah meningkat drastis sejak dimulainya agresi Israel terhadap rakyat Palestina pada tanggal 7 Oktober, demikian dilaporkan WAFA.
Di Nablus, seorang wartawan terluka oleh tabung gas di kepala, dan beberapa warga sipil menderita karena menghirup gas pada Jumat ketika pasukan Israel membubarkan protes anti-permukiman di kota Beita, sebelah selatan Nablus.
WAFA melaporkan pasukan Israel menggunakan peluru tajam dan tabung gas air mata selama penindakan keras mereka terhadap protes mingguan di Beita. Beberapa warga sipil menderita keracunan gas.
Wartawan Sadiq Ryan dilaporkan terluka setelah tabung gas mengenai kepalanya. Serangan itu terjadi saat pasukan Israel mencegah penduduk mendekati tanah mereka yang berdekatan dengan Gunung Sabih, tempat permukiman ilegal Evaytar berada.
Protes mingguan di Beita terjadi di tengah meningkatnya ketegangan menyusul keputusan pemerintah Israel melegalkan pos terdepan tersebut dengan mendeklarasikannya sebagai "tanah negara", bersama dengan empat pos terdepan permukiman lainnya di Tepi Barat.
Pada Jumat malam, pasukan pendudukan Israel menutup pos pemeriksaan militer Awarta dan Beit Furik yang mengelilingi kota Nablus, mencegah kendaraan melintas.
Penutupan ini menambah pembatasan yang sedang berlangsung yang diberlakukan otoritas Israel di Tepi Barat, yang memengaruhi kebebasan bergerak bagi warga Palestina di wilayah yang diduduki, menurut laporan WAFA.
Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka telah meningkat drastis sejak dimulainya agresi Israel terhadap rakyat Palestina pada tanggal 7 Oktober, demikian dilaporkan WAFA.
Wartawan Terluka
Di Nablus, seorang wartawan terluka oleh tabung gas di kepala, dan beberapa warga sipil menderita karena menghirup gas pada Jumat ketika pasukan Israel membubarkan protes anti-permukiman di kota Beita, sebelah selatan Nablus.
WAFA melaporkan pasukan Israel menggunakan peluru tajam dan tabung gas air mata selama penindakan keras mereka terhadap protes mingguan di Beita. Beberapa warga sipil menderita keracunan gas.
Wartawan Sadiq Ryan dilaporkan terluka setelah tabung gas mengenai kepalanya. Serangan itu terjadi saat pasukan Israel mencegah penduduk mendekati tanah mereka yang berdekatan dengan Gunung Sabih, tempat permukiman ilegal Evaytar berada.
Protes mingguan di Beita terjadi di tengah meningkatnya ketegangan menyusul keputusan pemerintah Israel melegalkan pos terdepan tersebut dengan mendeklarasikannya sebagai "tanah negara", bersama dengan empat pos terdepan permukiman lainnya di Tepi Barat.
Pos Pemeriksaan Ditutup
Pada Jumat malam, pasukan pendudukan Israel menutup pos pemeriksaan militer Awarta dan Beit Furik yang mengelilingi kota Nablus, mencegah kendaraan melintas.
Penutupan ini menambah pembatasan yang sedang berlangsung yang diberlakukan otoritas Israel di Tepi Barat, yang memengaruhi kebebasan bergerak bagi warga Palestina di wilayah yang diduduki, menurut laporan WAFA.
tulis komentar anda