Ukraina Ingin NATO Kerahkan Kapal Perang Permanen di Laut Hitam, Ini Reaksi Rusia
Jum'at, 19 Juli 2024 - 09:11 WIB
MOSKOW - Ukraina menginginkan NATO mengerahkan kapal-kapal perangnya secara permanen di Laut Hitam. Kremlin merespons dengan marah, menganggapnya sebagai ancaman bagi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu meneken dekrit mengenai strategi keamanan maritim baru negaranya.
"Strategi ini berupaya untuk memastikan kesiapan, pencegahan dan respons yang komprehensif dan efektif terhadap ancaman terhadap keamanan maritim Ukraina yang timbul di wilayah pesisir, ruang maritimnya, serta wilayah lain di Samudra Dunia yang menjadi sasaran ekonomi dan kepentingan Ukraina lainnya," kata Zelensky.
"Di antara langkah-langkah lainnya, strategi ini mengusulkan kehadiran permanen pasukan NATO di Laut Hitam."
Zelensky, dalam pidato videonya, menambahkan bahwa strategi keamanan maritim baru Kyiv memperhitungkan perubahan dalam keamanan. "Dan inovasi yang telah kami berikan, khususnya di Laut Hitam, dalam pengembangan pasukan kami," katanya.
Ukraina, lanjut dia, menerapkan strategi tersebut dengan mitra-mitranya.
“Saya akan membahas rincian strategi ini dengan [mitra Ukraina] dalam waktu dekat, dengan pihak-pihak yang, seperti kami, menginginkan keamanan yang stabil di kawasan mereka dan seluruh dunia,” kata pemimpin Ukraina tersebut.
Zelensky mengatakan awal bulan ini, "Ukraina jelas [memahami] bahwa perang telah mengubah keseimbangan kekuatan di seluruh wilayah Laut Hitam, dan Armada Rusia tidak akan pernah mendominasi wilayah perairan ini lagi.”
“Kami mengonsolidasikan kepentingan kami, dengan mempertimbangkan kemungkinan teknologi baru di Ukraina dan hubungan kami dengan mitra,” imbuh Zelensky.
“Ukraina akan selalu menjadi negara yang mampu melindungi kepentingannya sendiri di laut, jalur transportasi, dan kepentingan sekutu dan mitra kami.”
Moskow, pada hari Kamis (18/7/2024), mengatakan bahwa mereka akan menganggap rencana Ukraina untuk membangun kehadiran permanen pasukan NATO di Laut Hitam sebagai ancaman.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers.
“Tentu saja, konsentrasi kehadiran kapal-kapal NATO—kami memperhatikan Bulgaria dan Rumania, negara-negara pesisir yang menjadi anggota aliansi [NATO]—tentu saja hal ini, terutama dalam situasi saat ini, merupakan ancaman tambahan bagi Rusia," kata Peskov kepada wartawan.
“Tentu saja, Rusia akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanannya sendiri,” imbuh juru bicara Presiden Vladimir Putin tersebut, seperti dikutip Reuters.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu meneken dekrit mengenai strategi keamanan maritim baru negaranya.
"Strategi ini berupaya untuk memastikan kesiapan, pencegahan dan respons yang komprehensif dan efektif terhadap ancaman terhadap keamanan maritim Ukraina yang timbul di wilayah pesisir, ruang maritimnya, serta wilayah lain di Samudra Dunia yang menjadi sasaran ekonomi dan kepentingan Ukraina lainnya," kata Zelensky.
"Di antara langkah-langkah lainnya, strategi ini mengusulkan kehadiran permanen pasukan NATO di Laut Hitam."
Zelensky, dalam pidato videonya, menambahkan bahwa strategi keamanan maritim baru Kyiv memperhitungkan perubahan dalam keamanan. "Dan inovasi yang telah kami berikan, khususnya di Laut Hitam, dalam pengembangan pasukan kami," katanya.
Ukraina, lanjut dia, menerapkan strategi tersebut dengan mitra-mitranya.
“Saya akan membahas rincian strategi ini dengan [mitra Ukraina] dalam waktu dekat, dengan pihak-pihak yang, seperti kami, menginginkan keamanan yang stabil di kawasan mereka dan seluruh dunia,” kata pemimpin Ukraina tersebut.
Zelensky mengatakan awal bulan ini, "Ukraina jelas [memahami] bahwa perang telah mengubah keseimbangan kekuatan di seluruh wilayah Laut Hitam, dan Armada Rusia tidak akan pernah mendominasi wilayah perairan ini lagi.”
“Kami mengonsolidasikan kepentingan kami, dengan mempertimbangkan kemungkinan teknologi baru di Ukraina dan hubungan kami dengan mitra,” imbuh Zelensky.
“Ukraina akan selalu menjadi negara yang mampu melindungi kepentingannya sendiri di laut, jalur transportasi, dan kepentingan sekutu dan mitra kami.”
Moskow, pada hari Kamis (18/7/2024), mengatakan bahwa mereka akan menganggap rencana Ukraina untuk membangun kehadiran permanen pasukan NATO di Laut Hitam sebagai ancaman.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers.
“Tentu saja, konsentrasi kehadiran kapal-kapal NATO—kami memperhatikan Bulgaria dan Rumania, negara-negara pesisir yang menjadi anggota aliansi [NATO]—tentu saja hal ini, terutama dalam situasi saat ini, merupakan ancaman tambahan bagi Rusia," kata Peskov kepada wartawan.
“Tentu saja, Rusia akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanannya sendiri,” imbuh juru bicara Presiden Vladimir Putin tersebut, seperti dikutip Reuters.
(mas)
tulis komentar anda