China dalam Posisi Tak Menguntungkan soal Pertikaiannya dengan Filipina

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:11 WIB
Pada 2023, Manila setuju untuk menambah jumlah pangkalan militer AS di Filipina berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan antara kedua negara, dari empat menjadi sembilan.

Salah satu lokasi tempat pasukan AS diizinkan tinggal bergilir lebih lama adalah di ujung timur laut kepulauan Luzon, hanya sekitar 400 kilometer dari Taiwan.

Jika Beijing berpikir bahwa mereka dapat memenangkan hati Manila melalui negosiasi damainya, para pemimpin Partai Komunis China (CCP) perlu berpikir ulang. Seperti yang ditulis kantor berita Al Jazeera: "Pada tanggal 2 Februari 1995, sebuah kapal patroli Angkatan Laut Filipina menemukan sebuah bangunan baru di atas panggung yang mengibarkan bendera China di terumbu karang yang terendam, sekitar 240 km dari pulau Palawan, Filipina.”

Para pelaut itu pergi ke Mischief Reef di Laut China Selatan setelah seorang nelayan Filipina melaporkan telah ditawan tentara China. Beijing menepis tuduhan tersebut dan mengeklaim bahwa bangunan di terumbu karang yang memiliki antena parabola untuk komunikasi dengan daratan China itu merupakan tempat berlindung bagi para nelayan China.

Saat ini, Mischief Reef menjadi pos militer China yang lengkap dengan landasan pacu lapangan terbang, sistem radar, dan gudang yang menampung sistem rudal permukaan-ke-udara di tanah yang direklamasi dari laut.

“Kapal-kapal militer China berpatroli di daerah itu, mengganggu pasukan Filipina dengan laser dan meriam air, serta menghalangi para nelayan Filipina dari daerah penangkapan ikan yang kaya di perairan itu dengan menabrakkan kapal-kapal mereka dan menyita hasil tangkapan mereka,” lanjut laporan Al Jazeera.

Pandangan di kalangan militer Filipina adalah; "Seandainya ada kehadiran Amerika, China tidak akan bisa mengambil alih Mischief Reef."

Tidak mengherankan bahwa warga Filipina saat ini pro-Amerika. Sikap pro-China sebelumnya tidak bisa diterima di negara tersebut.

"Jutaan etnis Filipina-Amerika tinggal di Amerika Serikat, dan beremigrasi ke Amerika masih menjadi tujuan populer bagi warga Filipina," tulis artikel South China Morning Post.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More