Rusia: AS Danai Rencana Ukraina untuk Bunuh Presiden Putin
Senin, 15 Juli 2024 - 09:28 WIB
MOSKOW - Pemerintah Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) mendanai rencana Ukraina untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.
Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Minggu.
Kepala intelijen pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada hari Sabtu bahwa dinas rahasia Ukraina telah mencoba tetapi gagal membunuh Putin.
“Kemarin salah satu pemimpin rezim Kyiv, Budanov, mengakui bahwa intelijen Ukraina merencanakan pembunuhan presiden Rusia," kata Zakharova.
"Upaya pembunuhan ini dipersiapkan, sekali lagi, dengan uang AS, yang tanpanya tidak akan ada aktivitas jahat dari intelijen Ukraina, angkatan bersenjata Ukraina dan, jenderal, Jalan Bankova [pemerintah di Kyiv],” lanjut Zakharova di Telegram, seperti dikutip Sputnik, Senin (15/7/2024).
Zakharova menyarankan agar Washington menggunakan uang yang diberikan kepada Kyiv untuk mendanai “polisi dan badan-badan lain yang dibentuk untuk menjalankan hukum di AS.”
Pemerintah AS dan Ukraina belum berkomentar atas tuduhan pejabat Rusia tersebut.
Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan mereka ke Kyiv sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Kremlin memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kyiv, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Para pejabat Rusia juga telah memperingatkan bahwa setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah serangan Rusia.
Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Minggu.
Kepala intelijen pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada hari Sabtu bahwa dinas rahasia Ukraina telah mencoba tetapi gagal membunuh Putin.
“Kemarin salah satu pemimpin rezim Kyiv, Budanov, mengakui bahwa intelijen Ukraina merencanakan pembunuhan presiden Rusia," kata Zakharova.
"Upaya pembunuhan ini dipersiapkan, sekali lagi, dengan uang AS, yang tanpanya tidak akan ada aktivitas jahat dari intelijen Ukraina, angkatan bersenjata Ukraina dan, jenderal, Jalan Bankova [pemerintah di Kyiv],” lanjut Zakharova di Telegram, seperti dikutip Sputnik, Senin (15/7/2024).
Zakharova menyarankan agar Washington menggunakan uang yang diberikan kepada Kyiv untuk mendanai “polisi dan badan-badan lain yang dibentuk untuk menjalankan hukum di AS.”
Pemerintah AS dan Ukraina belum berkomentar atas tuduhan pejabat Rusia tersebut.
Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan mereka ke Kyiv sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Kremlin memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kyiv, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Para pejabat Rusia juga telah memperingatkan bahwa setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah serangan Rusia.
(mas)
tulis komentar anda