Siapa Kimberly Cheatle? Direktur Secret Service yang Gagal Memberikan Jaminan Keamanan kepada Donald Trump

Minggu, 14 Juli 2024 - 16:16 WIB
Kimberly Cheatle, Direktur Secret Service, dinilai paling bertanggungjawab dalam kegagalan memberikan jaminan keamanan bagi Donald Trump. Foto/TodayNews
WASHINGTON - Direktur Secret Service AS Kimberly Cheatle menghadapi pengawasan ketat menyusul upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump .

Seorang saksi mata pada kampanyeTrump di Butler, Pennsylvania, mengatakan kepada BBC bahwa dia telah memperingatkan polisi tentang pria bersenjata tersebut sebelum Trump ditembak sekitar pukul 18:15. Wawancara yang dibagikan secara luas di media sosial itu memicu kemarahan.

Ketua Pengawas DPR James Comer, mengumumkan pada Sabtu malam: “Saya telah menghubungi Secret Service untuk memberikan pengarahan dan juga meminta Direktur Secret Service Kimberly Cheatle untuk hadir dalam sidang.”



Cheatle ditunjuk oleh Presiden Joe Biden untuk menjadi direktur Secret Service pada tahun 2022. Karirnya selama 25 tahun termasuk tugas sebagai petugas keamanan Biden ketika dia menjadi wakil presiden.

Sean Davis, CEO dan salah satu pendiri The Federalist, melaporkan bahwa detail keamanan Trump telah meminta “meningkatkan perlindungan dan sumber daya selama berminggu-minggu, namun ditolak berkali-kali.”

Siapa Kimberly Cheatle? Direktur Secret Service yang Gagal Memberikan Jaminan Keamanan kepada Donald Trump

1. Orang Kepercayaan Joe Biden

Presiden Joe Biden membutuhkan seseorang untuk menjadi direktur Secret Service.

“Bagi saya, merupakan suatu kehormatan untuk menerima panggilan itu, dan merupakan keputusan yang mudah bagi saya untuk dapat kembali dan memimpin agensi; sebuah agensi tempat saya dibesarkan dan sebuah misi yang sangat saya sukai,” kata Cheatle setelah menerima panggilan telepon dari Presiden Joe Biden yang meminta untuk menjadi direktur Secret Service pada 2022.

Cheatle telah berkomunikasi dengan pemerintah selama berbulan-bulan sebelum panggilan telepon tersambung.

Cheatle mengatakan staf presiden meneleponnya menanyakan apakah dia bersedia menerima panggilan telepon dari presiden, dan 15 menit kemudian, presiden menanyakan apakah dia akan memimpin badan tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More