Ancaman Houthi Yaman ke Arab Saudi terkait Genosida Israel di Gaza
Jum'at, 12 Juli 2024 - 16:01 WIB
SANAA - Pejuang Houthi di Yaman masih menjadi ancaman bagi Israel dan para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Houthi menegaskan akan tetap memblokir Laut Merah hingga Israel menghentikan genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Meski demikian, Houthi juga menebar ancaman pada negara-negara Arab lainnya yang dianggap memiliki kedekatan dengan AS dan Israel.
Salah satu yang diancam Houthi adalah Arab Saudi. Berikut ini ancaman yang dilontarkan Houthi terhadap Arab Saudi:
Pejuang Houthi mengancam akan menyerang lokasi-lokasi penting dan infrastruktur di Arab Saudi jika negara itu membantu agresi Barat di Yaman.
Houthi mengancam dengan menerbitkan rekaman drone dari lokasi-lokasi sensitif di Saudi. Dalam video yang dirilis pada Senin (8/7/2024), berjudul 'Coba saja', departemen media Houthi menampilkan gambar dan rekaman drone beserta koordinat dari lokasi-lokasi seperti Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh, Bandara Internasional Raja Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional Raja Fahd di Dammam, serta pelabuhan-pelabuhan di Ras Tanura, Jizan, dan Jeddah.
Video tersebut menyertakan pidato latar belakang oleh Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, di mana dia menyatakan, "Amerika mengirimi kami pesan bahwa mereka akan mendorong rezim Saudi ke dalam langkah-langkah agresif, dan kunjungan Amerika ke Arab Saudi dilakukan untuk tujuan itu."
Arab Saudi pernah memimpin perang melawan Houthi di Yaman. Perang ini telah menewaskan ribuan orang di Yaman.
Perang antara Saudi dan Houthi berhasil dihentikan setelah kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Iran. Normalisasi hubungan ini turut meredakan konflik yang terjadi antara Saudi dan Houthi di Yaman.
Kini AS tampaknya ingin mendorong Saudi kembali terlibat dalam perang baru terhadap Houthi.
Berbicara langsung kepada Kerajaan Saudi, Houthi menegaskan, "Amerika mencoba menjerat Anda, dan jika Anda menginginkannya, cobalah saja. Jika kalian menginginkan kebaikan untuk diri kalian sendiri, stabilitas untuk negara dan ekonomi kalian, hentikan konspirasi kalian terhadap negara kami.”
Pemimpin Houthi menambahkan, “Jika Amerika berhasil menjerat kalian, itu adalah kebodohan yang mengerikan dan kegagalan besar, dan merupakan hak alami kami untuk menghadapi langkah agresif apa pun.”
Pemimpin Houthi yang didukung Iran memperingatkan, “Kami telah memberikan nasihat dan peringatan melalui semua perantara agar Saudi mundur dari langkah bodoh ini, tetapi mereka masih menunda-nunda.”
Houthi menegaskan akan tetap memblokir Laut Merah hingga Israel menghentikan genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Meski demikian, Houthi juga menebar ancaman pada negara-negara Arab lainnya yang dianggap memiliki kedekatan dengan AS dan Israel.
Salah satu yang diancam Houthi adalah Arab Saudi. Berikut ini ancaman yang dilontarkan Houthi terhadap Arab Saudi:
1. Serangan ke Lokasi-lokasi Penting dan Infrastruktur di Arab Saudi
Pejuang Houthi mengancam akan menyerang lokasi-lokasi penting dan infrastruktur di Arab Saudi jika negara itu membantu agresi Barat di Yaman.
Houthi mengancam dengan menerbitkan rekaman drone dari lokasi-lokasi sensitif di Saudi. Dalam video yang dirilis pada Senin (8/7/2024), berjudul 'Coba saja', departemen media Houthi menampilkan gambar dan rekaman drone beserta koordinat dari lokasi-lokasi seperti Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh, Bandara Internasional Raja Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional Raja Fahd di Dammam, serta pelabuhan-pelabuhan di Ras Tanura, Jizan, dan Jeddah.
2. Ancam AS yang Membujuk Arab Saudi
Video tersebut menyertakan pidato latar belakang oleh Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, di mana dia menyatakan, "Amerika mengirimi kami pesan bahwa mereka akan mendorong rezim Saudi ke dalam langkah-langkah agresif, dan kunjungan Amerika ke Arab Saudi dilakukan untuk tujuan itu."
Arab Saudi pernah memimpin perang melawan Houthi di Yaman. Perang ini telah menewaskan ribuan orang di Yaman.
Perang antara Saudi dan Houthi berhasil dihentikan setelah kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Iran. Normalisasi hubungan ini turut meredakan konflik yang terjadi antara Saudi dan Houthi di Yaman.
Kini AS tampaknya ingin mendorong Saudi kembali terlibat dalam perang baru terhadap Houthi.
3. Peringatkan Arab Saudi soal Bujukan AS
Berbicara langsung kepada Kerajaan Saudi, Houthi menegaskan, "Amerika mencoba menjerat Anda, dan jika Anda menginginkannya, cobalah saja. Jika kalian menginginkan kebaikan untuk diri kalian sendiri, stabilitas untuk negara dan ekonomi kalian, hentikan konspirasi kalian terhadap negara kami.”
Pemimpin Houthi menambahkan, “Jika Amerika berhasil menjerat kalian, itu adalah kebodohan yang mengerikan dan kegagalan besar, dan merupakan hak alami kami untuk menghadapi langkah agresif apa pun.”
Pemimpin Houthi yang didukung Iran memperingatkan, “Kami telah memberikan nasihat dan peringatan melalui semua perantara agar Saudi mundur dari langkah bodoh ini, tetapi mereka masih menunda-nunda.”
(sya)
tulis komentar anda