Intel Rusia: Barat Anggap Zelensky Sapi Perah, Masih Dibiarkan Tetap Berkuasa

Kamis, 11 Juli 2024 - 17:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, istrinya Olena, dan Presiden Moldova Maia Sandu pada 21 November 2023 menghadiri upacara memperingati para pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi Maidan di Ukraina pada 2014. Foto/Kepresidenan Ukraina/REUTERS
MOSKOW - Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) merilis informasi yang diperoleh dari agen rahasia Rusia, yang menjelaskan keterlibatan langsung kolektif Barat dalam konflik proksi di Ukraina.

Menurut informasi yang tidak dirahasiakan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) dan Badan Tindakan Eksternal Eropa khawatir dengan meningkatnya ketidakpercayaan warga Ukraina terhadap lembaga-lembaga negara rezim Kiev, serta terhadap pemerintahan Volodymyr Zelensky, yang mereka anggap tidak sah.

Meskipun demikian, Washington dan Brussels lebih memilih Zelensky untuk tetap berkuasa, karena skema keuntungan perang yang menguntungkan terikat padanya. Penentang Zelensky disarankan untuk menahan diri “untuk saat ini.”



Informasi yang tidak dirahasiakan ini juga mengungkap pencarian alternatif untuk Zelensky yang saat ini sedang berlangsung, dengan kontak yang terus dipertahankan dengan tokoh-tokoh penting termasuk mantan presiden Petro Poroshenko (pemimpin Partai Solidaritas Eropa), Wali Kota Kiev Vitali Klitschko, mantan Panglima Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny, dan ajudan Ukraina Andriy Yermak.

Dalam skenario terburuk, Zelensky mungkin akan dijadikan 'orang yang gagal' dan digantikan dengan salah satu pengganti potensial tersebut.

Menurut informasi yang dirahasiakan, Kementerian Pertahanan Prancis khawatir dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan warganya di Ukraina.

Kekhawatiran ini diperkuat dengan insiden baru-baru ini di Kharkov pada tanggal 16 Januari di mana 'puluhan' warga negara Prancis terbunuh ketika lokasi penempatan sementara tentara bayaran asing dihancurkan oleh angkatan bersenjata Rusia.

Meskipun demikian, kontingen Prancis yang terdiri dari 2.000 orang sedang dipersiapkan untuk ditempatkan di Ukraina.

FBI, perusahaan militer swasta AS (PMC), dan DEA telah meningkatkan upaya untuk merekrut anggota kartel narkoba Meksiko dan Kolombia yang dipenjara untuk berperang di Ukraina dengan imbalan pengampunan penuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More