Apa Itu Hannibal? Protokol Israel yang Berbahaya Bagi Warganya Sendiri
Kamis, 11 Juli 2024 - 16:01 WIB
TEL AVIV - Hanibal Protokol di Israel yang merupakan salah satu strategi perang ini tengah jadi pemberitaan hangat. Pasalnya strategi ini berkaitan dengan misi militer yang mengorbankan warga dan tentaranya sendiri.
Misi yang disebut dengan Protokol Hannibal ini merupakan salah satu strategi berbahaya yang dimiliki Negeri Yahudi dalam rangka meningkatkan fleksibilitas tempur tanpa mempedulikan keselamatan warga.
Tidak hanya itu, strategi ini juga diterapkan untuk mencegah penangkapan atau penawanan pasukan IDF atau militer Israel. Menurut The Times of Israel, Hannibal Protokol di Israel telah diberlakukan selama jam-jam pertama serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober.
Prosedur Hannibal atau Protokol Hannibal Israel adalah arahan yang mengizinkan militer Israel menggunakan kekuatan apa pun yang diperlukan untuk mencegah tentara Israel ditangkap dan dibawa ke wilayah musuh.
Berbagai tindakan ini termasuk juga yang menyebabkan kematian warga Israel maupun para tawanan. Inilah yang membuat Israel secara rahasia melakukan arahan ini.
Menurut Al Jazeera, sudah hampir selama dua dekade Israel telah merahasiakan Protokol Hannibal. Arahan ini pertama kali dilakukan ketika Israel menduduki wilayah selatan Lebanon dan menginvasi negara tersebut pada tahun 1982.
Kala itu, Hizbullah menangkap tentara yang berpatroli di wilayah tersebut, yang tetap berada di bawah pendudukan Israel hingga tahun 2000.
Selama insiden itu, anggota brigade melihat sebuah kendaraan melarikan diri bersama rekan-rekan prajurit mereka tetapi tidak melepaskan tembakan.
Kejadian itu lantas melahirkan sikap garis keras Israel hingga membuat Hanibal Protokol, supaya kejadian yang sama tidak kembali terulang.
Asal usul nama arahan tersebut masih diperdebatkan, beberapa sumber mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari seorang jenderal Kartago yang memilih untuk meracuni dirinya sendiri alih-alih menjadi tawanan Romawi pada tahun 181 SM.
Namun, pejabat militer Israel mengatakan nama tersebut dibuat secara acak oleh komputer.
Setelah beberapa kali melakukan misi protokol ini, di tahun 2016, kepala militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot telah memutuskan “membatalkan” Protokol Hannibal karena terlalu berbahaya.
Itulah penjelasan terkait Hannibal Protokol di Israel yang pada dasarnya adalah arahan untuk mencegah tentara militer ditawan dengan melakukan segala hal. Termasuk juga membahayakan nasib tentara dan warga Israel sendiri.
Misi yang disebut dengan Protokol Hannibal ini merupakan salah satu strategi berbahaya yang dimiliki Negeri Yahudi dalam rangka meningkatkan fleksibilitas tempur tanpa mempedulikan keselamatan warga.
Tidak hanya itu, strategi ini juga diterapkan untuk mencegah penangkapan atau penawanan pasukan IDF atau militer Israel. Menurut The Times of Israel, Hannibal Protokol di Israel telah diberlakukan selama jam-jam pertama serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober.
Apa Itu Hannibal Protokol Israel?
Prosedur Hannibal atau Protokol Hannibal Israel adalah arahan yang mengizinkan militer Israel menggunakan kekuatan apa pun yang diperlukan untuk mencegah tentara Israel ditangkap dan dibawa ke wilayah musuh.
Berbagai tindakan ini termasuk juga yang menyebabkan kematian warga Israel maupun para tawanan. Inilah yang membuat Israel secara rahasia melakukan arahan ini.
Menurut Al Jazeera, sudah hampir selama dua dekade Israel telah merahasiakan Protokol Hannibal. Arahan ini pertama kali dilakukan ketika Israel menduduki wilayah selatan Lebanon dan menginvasi negara tersebut pada tahun 1982.
Kala itu, Hizbullah menangkap tentara yang berpatroli di wilayah tersebut, yang tetap berada di bawah pendudukan Israel hingga tahun 2000.
Selama insiden itu, anggota brigade melihat sebuah kendaraan melarikan diri bersama rekan-rekan prajurit mereka tetapi tidak melepaskan tembakan.
Kejadian itu lantas melahirkan sikap garis keras Israel hingga membuat Hanibal Protokol, supaya kejadian yang sama tidak kembali terulang.
Asal usul nama arahan tersebut masih diperdebatkan, beberapa sumber mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari seorang jenderal Kartago yang memilih untuk meracuni dirinya sendiri alih-alih menjadi tawanan Romawi pada tahun 181 SM.
Namun, pejabat militer Israel mengatakan nama tersebut dibuat secara acak oleh komputer.
Setelah beberapa kali melakukan misi protokol ini, di tahun 2016, kepala militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot telah memutuskan “membatalkan” Protokol Hannibal karena terlalu berbahaya.
Itulah penjelasan terkait Hannibal Protokol di Israel yang pada dasarnya adalah arahan untuk mencegah tentara militer ditawan dengan melakukan segala hal. Termasuk juga membahayakan nasib tentara dan warga Israel sendiri.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda