Heboh, Pilot Rusia Bocorkan Data Rahasia Jet Tempur Siluman F-35 AS di Media Sosial
Kamis, 11 Juli 2024 - 11:42 WIB
MOSKOW - Militer Amerika Serikat (AS) telah kebobolan setelah dokumen rahasia terkait jet tempur siluman F-35 dan F-15 bocor di media sosial.
Dokumen rahasia tersebut, termasuk terkait beberapa sistem senjata canggih, dibocorkan oleh seseorang yang mengaku sebagai pilot Rusia yang menggunakan nama "Figtherbomber" di aplikasi Telegram.
Mengutip laporan South China Morning Post (SCMP), Kamis (11/7/2024), nama individu pembocor dokumen yang dimaksud adalah Ivan Ivanov.
Selain itu, laporan SCMP mengutip pakar keamanan informasi China yang menyatakan bahwa dokumen yang dibocorkan tersebut “tampak autentik".
Menurut SCMP, individu tersebut telah merilis dokumen terkait F-35 dan jet tempur lainnya yang digunakan oleh AS, serta beberapa drone dan sistem senjata di saluran Telegramnya pada 2 Juli.
Akun Fighterbomber juga mengeklaim melalui Telegram bahwa dia memiliki lebih banyak—hingga 250 gigabyte—data militer AS.
Laporan SCMP menyatakan bahwa dia mengeklaim telah menerima data tersebut dari sebuah perusahaan Amerika.
Meskipun beberapa data yang dibagikan pada layanan pesan terenkripsi tampaknya telah dihapus, kunjungan ke saluran Telegram Fighterbomber menunjukkan bahwa beberapa dokumen tersedia untuk diunduh bahkan pada saat laporan SCMP diterbitkan.
Selain itu, saluran tersebut memiliki lebih dari setengah juta pelanggan dan sepertinya sudah lama mem-posting konten, sebagian besar berkaitan dengan pertahanan dan militer.
Laporan SCMPlebih lanjut menyebutkan Tang, kepala pemasaran perusahaan antivirus dan keamanan jaringan Rising Information Technology yang berbasis di Beijing.
Berdasarkan laporan tersebut, Tang menyatakan bahwa perusahaannya mengunduh dan memeriksa data yang dibagikan oleh Fighterbomber, dan konten tersebut “tampaknya sangat autentik.”
Dokumen yang bocor di Telegram juga berisi beberapa informasi tentang drone Switchblade dan beberapa sistem peluru kendali.
Pejabat perusahaan keamanan jaringan menyatakan bahwa nilai sebenarnya dari dokumen yang dibocorkan secara online hanya dapat dinilai oleh personel pertahanan—yang memiliki gagasan jelas tentang apa yang harus dicari.
Namun, pihak lain berpendapat bahwa tidak ada satu pun dokumen yang dapat bermanfaat bagi China, Rusia, atau negara lain yang memiliki teknologi maju.
Angkatan Udara AS atau lembaga militer AS lainnya belum mengeluarkan pernyataan mengenai kebocoran dokumen rahasia tersebut.
Masih harus dilihat apakah ini benar-benar hasil dari pelanggaran atau merupakan kompilasi dari informasi rahasia yang telah dirilis sebelumnya dan mudah diakses.
Apa pun kenyataannya, namun dokumen-dokumen tersebut telah menciptakan kehebohan di kalangan komunitas online—dengan beberapa pengguna bercanda bahwa sekarang mungkin saja membuat jet tempur di garasi.
Ini bukan pertama kalinya laporan rahasia terkait kebocoran jet tempur AS menjadi berita utama.
Pada bulan Januari tahun lalu, dokumen terbatas terkait pesawat militer AS muncul di forum game online—menurut laporan Flight Global.
Kebocoran tersebut, jika benar terjadi, dapat melemahkan kemampuan perang AS karena dapat mengungkap rahasia dagang dan juga mengungkap kelemahannya kepada musuh, sehingga menjadikannya sebuah pertanda yang mengkhawatirkan.
Dokumen rahasia tersebut, termasuk terkait beberapa sistem senjata canggih, dibocorkan oleh seseorang yang mengaku sebagai pilot Rusia yang menggunakan nama "Figtherbomber" di aplikasi Telegram.
Mengutip laporan South China Morning Post (SCMP), Kamis (11/7/2024), nama individu pembocor dokumen yang dimaksud adalah Ivan Ivanov.
Selain itu, laporan SCMP mengutip pakar keamanan informasi China yang menyatakan bahwa dokumen yang dibocorkan tersebut “tampak autentik".
Baca Juga
Menurut SCMP, individu tersebut telah merilis dokumen terkait F-35 dan jet tempur lainnya yang digunakan oleh AS, serta beberapa drone dan sistem senjata di saluran Telegramnya pada 2 Juli.
Akun Fighterbomber juga mengeklaim melalui Telegram bahwa dia memiliki lebih banyak—hingga 250 gigabyte—data militer AS.
Laporan SCMP menyatakan bahwa dia mengeklaim telah menerima data tersebut dari sebuah perusahaan Amerika.
Meskipun beberapa data yang dibagikan pada layanan pesan terenkripsi tampaknya telah dihapus, kunjungan ke saluran Telegram Fighterbomber menunjukkan bahwa beberapa dokumen tersedia untuk diunduh bahkan pada saat laporan SCMP diterbitkan.
Selain itu, saluran tersebut memiliki lebih dari setengah juta pelanggan dan sepertinya sudah lama mem-posting konten, sebagian besar berkaitan dengan pertahanan dan militer.
Laporan SCMPlebih lanjut menyebutkan Tang, kepala pemasaran perusahaan antivirus dan keamanan jaringan Rising Information Technology yang berbasis di Beijing.
Berdasarkan laporan tersebut, Tang menyatakan bahwa perusahaannya mengunduh dan memeriksa data yang dibagikan oleh Fighterbomber, dan konten tersebut “tampaknya sangat autentik.”
Dokumen yang bocor di Telegram juga berisi beberapa informasi tentang drone Switchblade dan beberapa sistem peluru kendali.
Pejabat perusahaan keamanan jaringan menyatakan bahwa nilai sebenarnya dari dokumen yang dibocorkan secara online hanya dapat dinilai oleh personel pertahanan—yang memiliki gagasan jelas tentang apa yang harus dicari.
Namun, pihak lain berpendapat bahwa tidak ada satu pun dokumen yang dapat bermanfaat bagi China, Rusia, atau negara lain yang memiliki teknologi maju.
Angkatan Udara AS atau lembaga militer AS lainnya belum mengeluarkan pernyataan mengenai kebocoran dokumen rahasia tersebut.
Masih harus dilihat apakah ini benar-benar hasil dari pelanggaran atau merupakan kompilasi dari informasi rahasia yang telah dirilis sebelumnya dan mudah diakses.
Apa pun kenyataannya, namun dokumen-dokumen tersebut telah menciptakan kehebohan di kalangan komunitas online—dengan beberapa pengguna bercanda bahwa sekarang mungkin saja membuat jet tempur di garasi.
Ini bukan pertama kalinya laporan rahasia terkait kebocoran jet tempur AS menjadi berita utama.
Pada bulan Januari tahun lalu, dokumen terbatas terkait pesawat militer AS muncul di forum game online—menurut laporan Flight Global.
Kebocoran tersebut, jika benar terjadi, dapat melemahkan kemampuan perang AS karena dapat mengungkap rahasia dagang dan juga mengungkap kelemahannya kepada musuh, sehingga menjadikannya sebuah pertanda yang mengkhawatirkan.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda