Bikin Heboh, Miliarder Elon Musk Sebut AS Tak Memiliki Presiden

Minggu, 07 Juli 2024 - 10:34 WIB
Miliarder Elon Musk sebut Amerika Serikat sudah lama tidak memiliki presiden. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Miliarder pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, membuat heboh publik Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan Amerika tidak memiliki presiden sebenarnya dan sudah lama tidak memilikinya.

Musk menggunakan media sosial X untuk menyelami kekacauan politik yang sedang berlangsung setelah debat calon presiden (capres) AS antara Presiden Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump.

Dia mem-posting ulang pesan dari pengguna X lain berupa tangkapan layar dari artikel opini yang dimuat oleh New York Times, berjudul “Does America need a president? (Apakah Amerika membutuhkan presiden?)



“Pertanyaan sebenarnya…karena kita jelas sudah lama tidak memilikinya,” tulis Musk, Sabtu (6/7/2024).



Komentar Elon Musk seolah-olah mengabaikan Presiden Joe Biden sebagai pemimpin Amerika Serikat selama hampir empat tahun terakhir.

Artikel opini tersebut, yang ditulis oleh kolumnis sosial konservatif Ross Douthat, berpolemik dengan penulis lain mengenai peran presiden dalam masyarakat Amerika tentang apakah presiden yang disfungsional dapat sepenuhnya digantikan oleh orang lain di lembaga eksekutif, dan dampak yang ditimbulkan oleh “pemimpin” tersebut tentang pengambilan keputusan dan akuntabilitas, dan topik lainnya.

Douthat telah berargumentasi jauh sebelum perdebatan sengit tersebut bahwa Biden perlu diganti karena akan sangat berbahaya jika ada presiden yang sudah tua di Gedung Putih selama empat tahun ke depan—dan bukan hanya karena Partai Demokrat khawatir dia akan kalah dari Trump dalam pemilu November mendatang.

Sementara itu, Presiden Biden—yang kemampuannya diragukan untuk memimpin kembali Amerika—mengatakan dia telah “menjalankan dunia” dan oleh karena itu sebenarnya tidak memerlukan tes kognitif apa pun untuk membuktikan kelayakannya untuk menjabat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara dengan ABC News, ketika presiden berusia 81 tahun itu berulang kali didesak oleh jurnalis George Stephanopoulos tentang meningkatnya kekhawatiran seputar kondisi mental dan fisiknya.

Ketika ditanya apakah dia telah melakukan evaluasi neurologis dan kognitif secara menyeluruh, Biden memberikan jawaban yang agak tidak jelas.

“Saya sudah menjalaninya—saya menjalani tes neurologis lengkap setiap hari. Dan saya sudah memiliki fisik yang lengkap. Saya pernah, Anda tahu, maksud saya, saya—saya pernah berada di Walter Reed [pusat kesehatan militer nasional] untuk pemeriksaan fisik. Maksud saya—uhm ya, jawabannya,” katanya.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah dia benar-benar telah menjalani “tes kognitif spesifik” dan pemeriksaan oleh ahli saraf terlatih, dibandingkan dengan dokter praktik yang lebih luas, Biden menegaskan tidak ada seorang pun yang memberitahunya bahwa dia benar-benar perlu menjalani tes tersebut.

Presiden Biden menghindari pertanyaan apakah dia lulus tes tersebut dan bersedia mengumumkan hasilnya kepada publik, dan bersikeras bahwa hasil kerjanya saja sudah membuktikan bahwa dia cukup layak untuk menjabat.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More