Militer Israel Kuasai 26% Jalur Gaza, Perluas Penjajahan

Sabtu, 06 Juli 2024 - 00:01 WIB
Tank Israel terlihat dari daerah yang dekat dengan garis perbatasan Israel-Jalur Gaza pada 2 Juli 2024. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
GAZA - Tentara Israel mengklaim telah menguasai lebih dari seperempat wilayah Jalur Gaza, menurut laporan surat kabar Haaretz pada Kamis (4/7/2024), Anadolu Agency melaporkan.

Berdasarkan analisis foto satelit dan sumber informasi lainnya, harian tersebut mengatakan pasukan Israel kini menguasai 26% wilayah Gaza.

Tentara penjajah itu telah memperluas pangkalan di daerah kantong Palestina tersebut, membangun infrastruktur dan mengaspal jalan, menurut laporan itu.

Haaretz melaporkan seorang perwira senior tentara yang tidak disebutkan namanya mengatakan tanah yang disita di Gaza adalah "upaya untuk melanjutkan pendudukan".



“Aktivitas militer tersebut memberikan keuntungan yang tidak terduga bagi para pendukung permukiman kembali Gaza dan menyiapkan panggung untuk menciptakan realitas baru: kendali jangka panjang Israel atas Gaza,” ujar perwira militer Israel itu.

Menurut surat kabar tersebut, tentara Israel telah membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza, meratakan hampir semua bangunan yang ada di sana dan mencegah warga Palestina mengakses area tersebut.

"Tentara juga merebut Koridor Philadelphia dan meratakan banyak bangunan di sana dengan tanah," ungkap laporan itu tentang zona demiliterisasi di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir.

"Tentara Israel merebut Lintasan Nitzarim (di Gaza tengah) dan mencegah warga Palestina tinggal di sana," papar laporan Haaretz, mencatat daerah ini dulunya ramai dengan kehidupan sebelum tentara Zionis mengambil alih kendali.

Tentara Israel mendirikan empat pangkalan di sepanjang lintasan tersebut, dengan pangkalan yang paling menonjol di Rumah Sakit Turki, tempat para tentara memuat banyak dokumen dari sana, seperti yang terungkap.

Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 38.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 87.400 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama delapan bulan lebih perang Israel telah berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah.

Rafah menjadi tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserbu Israel pada 6 Mei.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More