Ini Bhole Baba, Dianggap Inkarnasi Tuhan dan Penyebab 121 Orang Tewas Terinjak-injak
Kamis, 04 Juli 2024 - 21:17 WIB
NEW DELHI - Publik India sedang berduka atas tragedi kematian 121 orang yang terinjak-injak dalam pertemuan besar keagamaan di Uttar Pradesh pada Selasa lalu.
Biang tragedi itu adalah Bhole Baba, seorang polisi India yang berubah menjadi pengkhotbah, yang dianggap sebagai inkarnasi Tuhan oleh para pengikutnya.
Dari 121 orang yang tewas terinjak-injak, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Bhole Baba atau Penatua yang Tak Bersalah adalah julukan dari seorang pendeta gadungan, yang merupakan seorang polisi sebelum dia beralih ke spiritualitas dan menjadi seorang pengkhotbah.
Awalnya dia bernama Suraj Pal Singh, namun kemudian mengubah namanya menjadi Narayan Sakar Hari.
Saat ini keberadaannya tidak dapat dilacak, dan polisi di negara bagian Uttar Pradesh di India utara mengatakan mereka masih berusaha melacaknya.
Bhole Baba tercatat menjadi petugas polisi di Uttar Pradesh selama hampir satu dekade sebelum dia mengundurkan diri dan beralih ke spiritualitas, Sudhir Kumar.
Pengkhotbah tersebut adalah penduduk asli desa Kasganj, dekat daerah Hathras tempat terjadinya pertemuan massa yang berakhir dengan tragedi.
Biang tragedi itu adalah Bhole Baba, seorang polisi India yang berubah menjadi pengkhotbah, yang dianggap sebagai inkarnasi Tuhan oleh para pengikutnya.
Dari 121 orang yang tewas terinjak-injak, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Bhole Baba atau Penatua yang Tak Bersalah adalah julukan dari seorang pendeta gadungan, yang merupakan seorang polisi sebelum dia beralih ke spiritualitas dan menjadi seorang pengkhotbah.
Awalnya dia bernama Suraj Pal Singh, namun kemudian mengubah namanya menjadi Narayan Sakar Hari.
Saat ini keberadaannya tidak dapat dilacak, dan polisi di negara bagian Uttar Pradesh di India utara mengatakan mereka masih berusaha melacaknya.
Bhole Baba tercatat menjadi petugas polisi di Uttar Pradesh selama hampir satu dekade sebelum dia mengundurkan diri dan beralih ke spiritualitas, Sudhir Kumar.
Pengkhotbah tersebut adalah penduduk asli desa Kasganj, dekat daerah Hathras tempat terjadinya pertemuan massa yang berakhir dengan tragedi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda