Rusia Peringatkan Israel soal Pasokan Rudal Patriot untuk Ukraina

Selasa, 02 Juli 2024 - 15:08 WIB
Baterai rudal Patriot berada di Israel. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Israel harus siap menghadapi konsekuensinya jika mereka melanjutkan rencana memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara buatan Amerika Serikat (AS).

Peringatan itu diungkapkan Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.

AS, Israel, dan Ukraina sedang berdiskusi untuk mengirimkan delapan sistem Patriot lama Israel ke Kiev, Financial Times melaporkan pekan lalu, mengutip orang-orang yang mengetahui negosiasi tersebut.



Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara Israel dan Rusia, Nebenzia memperingatkan pada Senin (1/7/2024), ketika Moskow mengambil alih jabatan presiden Dewan Keamanan PBB.

“Saya yakin hal ini tentu saja dapat menimbulkan konsekuensi politik tertentu,” tegas diplomat Rusia tersebut.

“Senjata-senjata itu, siapa pun pengirimnya… ke Ukraina, pada akhirnya akan dihancurkan, sama seperti senjata-senjata Barat dan AS lainnya. Itu sudah jelas,” tambah dia.

Pada April, Israel mengumumkan rencana memensiunkan baterai M901 PAC-2 miliknya, yang berusia lebih dari 30 tahun, dan menggantinya dengan sistem pertahanan udara yang lebih canggih.

Namun, senjata-senjata tersebut belum digunakan karena kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan dengan gerakan bersenjata Hizbullah di Lebanon dapat meningkat menjadi perang habis-habisan.

Laporan terbaru FT mengklaim kesepakatan tersebut, yang belum diselesaikan, mungkin akan membuat Patriot Israel pertama kali yang dikirim ke AS, sebelum dipasok ke Ukraina yang mengalami kekurangan pertahanan udara.

Sepanjang konflik antara Moskow dan Kiev, Israel hanya memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, dan tidak mengirimkan senjata apa pun.

Setahun yang lalu, negara Zionis tersebut menolak permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Rusia telah berulang kali memperingatkan pengiriman senjata asing ke Kiev tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More