Trump Ejek Konvensi Partai Demokrat: Paling Suram dalam Sejarah
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 04:37 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan jika calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden melihat "kegelapan Amerika," dia melihat "kebesaran Amerika."
"Selama seminggu terakhir, Demokrat mengadakan konvensi paling kelam dan penuh kemarahan serta paling suram dalam sejarah Amerika," kata Trump dalam pidatonya di Dewan Kebijakan Nasional yang bersekutu dengan Partai Republik di Arlington, Virginia.
“Mereka menghabiskan empat hari berturut-turut menyerang Amerika sebagai rasis, negara mengerikan yang harus diselamatkan,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/8/2020).
Trump dalam pidatonya baru-baru ini telah menggambarkan gambaran mencolok tentang kerusuhan dan kekerasan di kota-kota Amerika dan telah memposisikan dirinya sebagai pembela hukum dan ketertiban. Biden, dalam pidato penerimaan pencalonannya pada Kamis malam, menggambarkan Trump sebagai seseorang yang mencoba memecah belah Amerika. “Bersatu kita bisa dan akan mengatasi masa kegelapan di Amerika ini,” kata Biden.
Trump dan Demokrat menyepakati satu hal. Seperti yang telah berulang kali dilakukan oleh Demokrat pada Kamis malam, Trump menyatakan, "Masa depan negara kita dan peradaban kita sedang dipertaruhkan pada 3 November."
Dia mencela Demokrat, mengatakan konvensi mereka tidak membahas ancaman dari China atau keamanan di kota-kota yang dipimpin oleh politisi Partai Demokrat. (Baca: Bentrok Kelompok Sayap Kanan dan Kiri Pecah di Beberapa Negara Bagian AS )
"Joe Biden dengan muram mengumumkan masa kegelapan Amerika," ujar Trump.
Sementara itu Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Konvensi Nasional Partai Republik minggu depan akan fokus pada apa yang telah dicapai Trump, termasuk pada ekonomi dan respon terhadap virus Corona.
Pence menjanjikan fokus besar Partai Republik pada dukungannya untuk hukum dan ketertiban. Ia mengatakan Demokrat telah gagal untuk mengakui kekerasan yang melanda beberapa kota di AS.
"Kami akan memastikan bahwa rakyat Amerika melihat pilihan di sini," kata Pence.
Baik Trump dan Pence menyalahkan pecahnya kekerasan pada sayap kiri radikal, yang mereka coba kaitkan dengan Biden dan pasangannya, Senator California Kamala Harris.
Trump menjelaskan setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis, dan protes yang bermunculan di seluruh negeri menyerukan perubahan pada kepolisian bahwa dia berpihak pada penegakan hukum.
“Kami tidak harus membuat pilihan antara mendukung penegakan hukum dan mendukung keluarga Afro-Amerika kami. Keduanya sudah kami lakukan sejak awal pemerintahan ini. Kami akan terus melakukan keduanya," ujarnya.
“Bersiaplah untuk mendengar yang banyak tentang itu minggu depan,” serunya.
Pence muncul di acara bincang-bincang TV pagi untuk melawan Demokrat dan mempromosikan sudut pandang Republik beberapa jam setelah Demokrat menyelesaikan konvensi empat hari mereka. Biden dan Harris masing-masing menerima nominasi Partai Demokrat untuk presiden dan wakil presiden.
Partai Republik berencana untuk mencalonkan Trump dan Pence pada konvensi empat hari mereka.
Pence menjanjikan barisan pemimpin yang hebat minggu depan bersama dengan sejumlah besar suara dari seluruh negeri untuk membicarakan apa yang telah dilakukan presiden Trump. Di antara pembicara terkenal adalah Trump, Pence dan ibu negara Melania Trump.
Demokrat berpendapat pada konvensi mereka bahwa Trump tidak layak untuk memimpin negara selama empat tahun lagi. Mantan Presiden Barack Obama, yang sering menjadi sasaran sayap kanan Trump, memperingatkan bahwa demokrasi itu sendiri berisiko di bawah Trump. (Baca: Obama: Trump Tak Layak, Biden Akan Jaga Demokrasi AS )
"Saya tidak banyak menontonnya dan, terus terang, saya tidak bisa banyak menontonnya. Ada begitu banyak hal negatif, hanya serangan ad hominem," ucap Pence menanggapi pidato Obama.
"Selama seminggu terakhir, Demokrat mengadakan konvensi paling kelam dan penuh kemarahan serta paling suram dalam sejarah Amerika," kata Trump dalam pidatonya di Dewan Kebijakan Nasional yang bersekutu dengan Partai Republik di Arlington, Virginia.
“Mereka menghabiskan empat hari berturut-turut menyerang Amerika sebagai rasis, negara mengerikan yang harus diselamatkan,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/8/2020).
Trump dalam pidatonya baru-baru ini telah menggambarkan gambaran mencolok tentang kerusuhan dan kekerasan di kota-kota Amerika dan telah memposisikan dirinya sebagai pembela hukum dan ketertiban. Biden, dalam pidato penerimaan pencalonannya pada Kamis malam, menggambarkan Trump sebagai seseorang yang mencoba memecah belah Amerika. “Bersatu kita bisa dan akan mengatasi masa kegelapan di Amerika ini,” kata Biden.
Trump dan Demokrat menyepakati satu hal. Seperti yang telah berulang kali dilakukan oleh Demokrat pada Kamis malam, Trump menyatakan, "Masa depan negara kita dan peradaban kita sedang dipertaruhkan pada 3 November."
Dia mencela Demokrat, mengatakan konvensi mereka tidak membahas ancaman dari China atau keamanan di kota-kota yang dipimpin oleh politisi Partai Demokrat. (Baca: Bentrok Kelompok Sayap Kanan dan Kiri Pecah di Beberapa Negara Bagian AS )
"Joe Biden dengan muram mengumumkan masa kegelapan Amerika," ujar Trump.
Sementara itu Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Konvensi Nasional Partai Republik minggu depan akan fokus pada apa yang telah dicapai Trump, termasuk pada ekonomi dan respon terhadap virus Corona.
Pence menjanjikan fokus besar Partai Republik pada dukungannya untuk hukum dan ketertiban. Ia mengatakan Demokrat telah gagal untuk mengakui kekerasan yang melanda beberapa kota di AS.
"Kami akan memastikan bahwa rakyat Amerika melihat pilihan di sini," kata Pence.
Baik Trump dan Pence menyalahkan pecahnya kekerasan pada sayap kiri radikal, yang mereka coba kaitkan dengan Biden dan pasangannya, Senator California Kamala Harris.
Trump menjelaskan setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis, dan protes yang bermunculan di seluruh negeri menyerukan perubahan pada kepolisian bahwa dia berpihak pada penegakan hukum.
“Kami tidak harus membuat pilihan antara mendukung penegakan hukum dan mendukung keluarga Afro-Amerika kami. Keduanya sudah kami lakukan sejak awal pemerintahan ini. Kami akan terus melakukan keduanya," ujarnya.
“Bersiaplah untuk mendengar yang banyak tentang itu minggu depan,” serunya.
Pence muncul di acara bincang-bincang TV pagi untuk melawan Demokrat dan mempromosikan sudut pandang Republik beberapa jam setelah Demokrat menyelesaikan konvensi empat hari mereka. Biden dan Harris masing-masing menerima nominasi Partai Demokrat untuk presiden dan wakil presiden.
Partai Republik berencana untuk mencalonkan Trump dan Pence pada konvensi empat hari mereka.
Pence menjanjikan barisan pemimpin yang hebat minggu depan bersama dengan sejumlah besar suara dari seluruh negeri untuk membicarakan apa yang telah dilakukan presiden Trump. Di antara pembicara terkenal adalah Trump, Pence dan ibu negara Melania Trump.
Demokrat berpendapat pada konvensi mereka bahwa Trump tidak layak untuk memimpin negara selama empat tahun lagi. Mantan Presiden Barack Obama, yang sering menjadi sasaran sayap kanan Trump, memperingatkan bahwa demokrasi itu sendiri berisiko di bawah Trump. (Baca: Obama: Trump Tak Layak, Biden Akan Jaga Demokrasi AS )
"Saya tidak banyak menontonnya dan, terus terang, saya tidak bisa banyak menontonnya. Ada begitu banyak hal negatif, hanya serangan ad hominem," ucap Pence menanggapi pidato Obama.
(ber)
tulis komentar anda