5 Dampak Jika Israel Senggol Wilayah Arab Saudi
Senin, 24 Juni 2024 - 23:23 WIB
RIYADH - Di tengah menguatnya kembali isu normalisasi hubungan diplomasi Arab Saudi dan Israel, justru muncul berkembangnya ideologi Greater Israel atau Israel Raya di mana negara zionis itu ingin memperluas wilayahnya hingga Arab Saudi dan Irak.
Isu upaya Israel mencaplok wilayah Saudi terutama Makkah dan Madinah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Apalagi, wacana tersebut justru muncul ketika Perang Gaza masih berkobar hingga langkah Tel Aviv untuk melaksanakan invasi darat ke Lebanon.
Dalam ideologi Greater Israel yang dianut kelompok Yahudi sayap kanan menginginkan perluasan wilayah Israel, hingga Arab Saudi dan Irak, selain menguasai Lebanon, Mesir, Yordania hingga Suriah. Ambisi itu sangat berbahaya karena bisa memicu perang besar, karena adanya keinginan untuk menguasai sebagian wilayah Arab Saudi sebagai pemain kunci dalam geopolitik di Timur Tengah.
Foto/AP
Arab Saudi dan Israel adalah pemain kunci di Timur Tengah dengan kemampuan militer yang signifikan. Invasi yang dilakukan oleh Israel ke Arab Saudi akan memicu pembalasan langsung dari koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Riyadh, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perang skala penuh.
Hal ini dapat menarik kekuatan regional lain yang bersekutu dengan kedua belah pihak, seperti Iran, Mesir, atau bahkan aktor internasional seperti Amerika Serikat.
Perang Dunia III juga bisa saja pecah jika invasi berniat melakukan invasi ke Saudi. Pasalnya, Saudi memiliki kedekatan dengan Pakistan yang memiliki senjata nuklir.
Foto/AP
Baik Arab Saudi maupun Israel sangat penting bagi jalur dan stabilitas pasokan minyak global. Setiap konflik yang melibatkan mereka kemungkinan besar akan mengganggu pasar minyak, sehingga menyebabkan lonjakan harga dan dampak ekonomi di seluruh dunia.
Kenaikan harga minyak tak bisa ditolak. Apalagi, Saudi memiliki pasokan minyak yang sangat luas dan menguasai pasar. Dunia akan terguncang dengan kenaikan harga minyak dunia tersebut. Ekonomi pun akan melemah sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan krisis.
Warga sipil akan selalu menjadi korban dalam setiap pertempuran. Krisis kemanusiaan hingga kelaparan bisa saja menjadi dampak buruk lainnya.
Foto/AP
Secara historis, Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun ada indikasi hubungan yang membaik dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran yang sama mengenai Iran.
Namun, invasi akan sepenuhnya membalikkan kemajuan yang dicapai dalam hal tersebut.
Dunia sudah menyaksikan bahwa Saudi tetap memiliki sentimen negatif kepada Iran. Meskipun kedua negara sudah memulai normalisasi diplomasi, tapi ada keengganan dari Saudi karena memandang konflik Syiah dan Sunni tetap menjadi akarnya.
Kenapa? Baik Israel dan Saudi merupakan mitra koalisi AS. Washington diprediksi akan menjadi mediator dan berusaha keras mencegah perang antara kedua negara tersebut.
Isu upaya Israel mencaplok wilayah Saudi terutama Makkah dan Madinah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Apalagi, wacana tersebut justru muncul ketika Perang Gaza masih berkobar hingga langkah Tel Aviv untuk melaksanakan invasi darat ke Lebanon.
Dalam ideologi Greater Israel yang dianut kelompok Yahudi sayap kanan menginginkan perluasan wilayah Israel, hingga Arab Saudi dan Irak, selain menguasai Lebanon, Mesir, Yordania hingga Suriah. Ambisi itu sangat berbahaya karena bisa memicu perang besar, karena adanya keinginan untuk menguasai sebagian wilayah Arab Saudi sebagai pemain kunci dalam geopolitik di Timur Tengah.
5 Dampak Jika Israel Senggol Wilayah Arab Saudi
1. Eskalasi Perang Regional
Foto/AP
Arab Saudi dan Israel adalah pemain kunci di Timur Tengah dengan kemampuan militer yang signifikan. Invasi yang dilakukan oleh Israel ke Arab Saudi akan memicu pembalasan langsung dari koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Riyadh, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perang skala penuh.
Hal ini dapat menarik kekuatan regional lain yang bersekutu dengan kedua belah pihak, seperti Iran, Mesir, atau bahkan aktor internasional seperti Amerika Serikat.
Perang Dunia III juga bisa saja pecah jika invasi berniat melakukan invasi ke Saudi. Pasalnya, Saudi memiliki kedekatan dengan Pakistan yang memiliki senjata nuklir.
2. Pasokan Minyak Dunia Akan Terganggu
Foto/AP
Baik Arab Saudi maupun Israel sangat penting bagi jalur dan stabilitas pasokan minyak global. Setiap konflik yang melibatkan mereka kemungkinan besar akan mengganggu pasar minyak, sehingga menyebabkan lonjakan harga dan dampak ekonomi di seluruh dunia.
Kenaikan harga minyak tak bisa ditolak. Apalagi, Saudi memiliki pasokan minyak yang sangat luas dan menguasai pasar. Dunia akan terguncang dengan kenaikan harga minyak dunia tersebut. Ekonomi pun akan melemah sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan krisis.
3. Banyak Korban Sipil Akan Berjatuhan
Perang antara Arab Saudi dan Israel akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang sangat buruk bagi warga sipil yang terjebak dalam konflik tersebut, serta bagi negara-negara tetangga yang menampung pengungsi.Warga sipil akan selalu menjadi korban dalam setiap pertempuran. Krisis kemanusiaan hingga kelaparan bisa saja menjadi dampak buruk lainnya.
4. Kegagalan Koalisi dalam Menghadapi Iran
Foto/AP
Secara historis, Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun ada indikasi hubungan yang membaik dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran yang sama mengenai Iran.
Namun, invasi akan sepenuhnya membalikkan kemajuan yang dicapai dalam hal tersebut.
Dunia sudah menyaksikan bahwa Saudi tetap memiliki sentimen negatif kepada Iran. Meskipun kedua negara sudah memulai normalisasi diplomasi, tapi ada keengganan dari Saudi karena memandang konflik Syiah dan Sunni tetap menjadi akarnya.
5. Perpecahan Sekutu AS di Timur Tengah
Komunitas internasional, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa, akan mengutuk keras tindakan agresi semacam itu. Akan ada seruan untuk deeskalasi dan kemungkinan sanksi.Kenapa? Baik Israel dan Saudi merupakan mitra koalisi AS. Washington diprediksi akan menjadi mediator dan berusaha keras mencegah perang antara kedua negara tersebut.
(ahm)
tulis komentar anda