Panglima Militer AS: Serangan Israel di Lebanon Berisiko Menjadi Perang yang Meluas
Senin, 24 Juni 2024 - 14:08 WIB
BEIRUT - Serangan Israel di Lebanon berisiko meningkatkan konflik menjadi perang yang lebih meluas yang melibatkan Iran dan kelompok-kelompok militan pro-Teheran. Demikian peringatan Panglima Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal CQ Brown.
Menurut jenderal Angkatan Udara tersebut, perang yang meluas itu berpotensi terjadi terutama jika jika keberadaan Hizbullah Lebanon terancam.
Jenderal Brown mengaku tidak bisa memperkirakan langkah Israel selanjutnya dan mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun dia juga memperingatkan potensi konflik yang berbahaya terkait serangan di Lebanon.
“Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket dan sejenisnya," kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS tersebut pada hari Minggu.
"Dan saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan melihat Iran lebih cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah,” lanjut Jenderal Brown kepada wartawan di Cape Verde dalam perjalanannya ke perundingan pertahanan regional di Botswana, seperti dikutip dari Middle East Eye, Senin (24/6/2024).
Brown mencatat bahwa Amerika Serikat mungkin lebih terbatas dalam kemampuannya membela Israel dari serangan Hizbullah dibandingkan membantu mencegat serangan rudal dan drone Iran pada bulan April terhadap Israel, yang sebagian besar berhasil digagalkan.
“Dari sudut pandang kami, berdasarkan lokasi pasukan kami, jarak antara Lebanon dan Israel yang dekat, lebih sulit bagi kami untuk dapat mendukung mereka dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan pada bulan April,” kata Brown.
Menurut jenderal Angkatan Udara tersebut, perang yang meluas itu berpotensi terjadi terutama jika jika keberadaan Hizbullah Lebanon terancam.
Jenderal Brown mengaku tidak bisa memperkirakan langkah Israel selanjutnya dan mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun dia juga memperingatkan potensi konflik yang berbahaya terkait serangan di Lebanon.
“Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket dan sejenisnya," kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS tersebut pada hari Minggu.
"Dan saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan melihat Iran lebih cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah,” lanjut Jenderal Brown kepada wartawan di Cape Verde dalam perjalanannya ke perundingan pertahanan regional di Botswana, seperti dikutip dari Middle East Eye, Senin (24/6/2024).
Brown mencatat bahwa Amerika Serikat mungkin lebih terbatas dalam kemampuannya membela Israel dari serangan Hizbullah dibandingkan membantu mencegat serangan rudal dan drone Iran pada bulan April terhadap Israel, yang sebagian besar berhasil digagalkan.
“Dari sudut pandang kami, berdasarkan lokasi pasukan kami, jarak antara Lebanon dan Israel yang dekat, lebih sulit bagi kami untuk dapat mendukung mereka dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan pada bulan April,” kata Brown.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda