PBB: Pasukan Israel Adalah Salah Satu Tentara Paling Kriminal di Dunia!
Jum'at, 21 Juni 2024 - 08:36 WIB
GAZA - Penyelidikan resmi PBB menyimpulkan bahwa pasukan Israel merupakan salah satu tentara paling kriminal di dunia.
Kesimpulan itu menjadi penyangkalan telak atas klaim Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa pasukannya adalah tentara paling bermoral di dunia.
Navi Pillay, Ketua Komisi PBB untuk Penyelidikan Wilayah Pendudukan di Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan di Israel, mengatakan temuan penyelidikan telah diserahkan pada Rabu lalu.
Penyelidikan itu menemukan para pemimpin Israel melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pemusnahan warga Palestina dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Pillay, yang merupakan mantan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, menyebut skala kejahatan perang Israel belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia, seperti dikutip dari WSWS, Jumat (21/6/2024), mengatakan bahwa komisi tersebut telah menyerahkan 7.000 bukti kepada Karim Khan, jaksa utama Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang menuduh PM Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Menjawab klaim Benjamin Netanyahu bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) adalah “tentara paling bermoral di dunia", anggota komisi Chris Sidoti—mengutip laporan penyelidikan tersebut—mengatakan: "Satu-satunya kesimpulan yang dapat Anda tarik adalah bahwa tentara Israel adalah salah satu tentara yang paling kriminal di dunia."
Ditemukan bahwa Israel bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan. "Pemusnahan, pembunuhan, penganiayaan gender yang menargetkan pria dan anak laki-laki Palestina, pemindahan paksa, dan penyiksaan serta perlakuan tidak manusiawi dan kejam telah dilakukan," bunyi laporan penyelidikan tersebut.
Laporan penyelidikan juga mencatat bahwa banyaknya korban jiwa warga sipil disebabkan oleh fakta bahwa pemerintah Israel telah memberikan otorisasi menyeluruh kepada militer Israel untuk menargetkan lokasi sipil secara luas dan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza.
Komisi tersebut mencatat pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh otoritas Israel yang bermaksud menyandera penduduk Jalur Gaza untuk mencapai tujuan politik dan militer."Tindakan yang bertujuan untuk melaksanakan hukuman kolektif terhadap seluruh penduduk atas tindakan segelintir orang, sebuah pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional," kata komisi tersebut.
Lebih lanjut, komisi itu menyalahkan pemerintah dan militer Israel atas jumlah korban tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, baik karena penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza sebelum serangan tersebut, maupun tindakan yang sengaja menargetkan sandera dan warga sipil Israel oleh pasukan Israel.
Kesimpulan itu menjadi penyangkalan telak atas klaim Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa pasukannya adalah tentara paling bermoral di dunia.
Navi Pillay, Ketua Komisi PBB untuk Penyelidikan Wilayah Pendudukan di Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan di Israel, mengatakan temuan penyelidikan telah diserahkan pada Rabu lalu.
Penyelidikan itu menemukan para pemimpin Israel melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pemusnahan warga Palestina dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Pillay, yang merupakan mantan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, menyebut skala kejahatan perang Israel belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia, seperti dikutip dari WSWS, Jumat (21/6/2024), mengatakan bahwa komisi tersebut telah menyerahkan 7.000 bukti kepada Karim Khan, jaksa utama Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang menuduh PM Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Menjawab klaim Benjamin Netanyahu bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) adalah “tentara paling bermoral di dunia", anggota komisi Chris Sidoti—mengutip laporan penyelidikan tersebut—mengatakan: "Satu-satunya kesimpulan yang dapat Anda tarik adalah bahwa tentara Israel adalah salah satu tentara yang paling kriminal di dunia."
Ditemukan bahwa Israel bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan. "Pemusnahan, pembunuhan, penganiayaan gender yang menargetkan pria dan anak laki-laki Palestina, pemindahan paksa, dan penyiksaan serta perlakuan tidak manusiawi dan kejam telah dilakukan," bunyi laporan penyelidikan tersebut.
Laporan penyelidikan juga mencatat bahwa banyaknya korban jiwa warga sipil disebabkan oleh fakta bahwa pemerintah Israel telah memberikan otorisasi menyeluruh kepada militer Israel untuk menargetkan lokasi sipil secara luas dan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza.
Komisi tersebut mencatat pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh otoritas Israel yang bermaksud menyandera penduduk Jalur Gaza untuk mencapai tujuan politik dan militer."Tindakan yang bertujuan untuk melaksanakan hukuman kolektif terhadap seluruh penduduk atas tindakan segelintir orang, sebuah pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional," kata komisi tersebut.
Lebih lanjut, komisi itu menyalahkan pemerintah dan militer Israel atas jumlah korban tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, baik karena penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza sebelum serangan tersebut, maupun tindakan yang sengaja menargetkan sandera dan warga sipil Israel oleh pasukan Israel.
(mas)
tulis komentar anda