Putin: Musuh Dijamin Musnah Jika Rusia Lakukan Serangan Balasan Nuklir
Jum'at, 21 Juni 2024 - 07:11 WIB
HANOI - Presiden Vladimir Putin menegaskan Rusia belum perlu mengubah doktrin nuklirnya untuk memasukkan klausul kemungkinan meluncurkan serangan nuklir preventif.
“Kami belum memerlukan serangan preventif, karena musuh dijamin akan musnah jika ada serangan balasan,” katanya, merujuk pada serangan balasan nuklir Rusia.
Pernyataan Putin itu disampaikan dalam konferensi pers di Hanoi pada Kamis, di mana dia ditanya apakah Rusia dapat mengubah doktrin nuklirnya sekarang ini.
Meskipun Putin berulang kali mengakui bahwa konflik apa pun yang melibatkan penggunaan senjata nuklir akan berdampak buruk bagi umat manusia, dia menegaskan bahwa Moskow akan terpaksa membela diri dengan menggunakan segala cara yang ada jika keberadaan negaranya dipertaruhkan.
Dalam konferensi pers tersebut, Putin mengatakan negara-negara Barat harus menyadari bahwa mengalahkan Rusia bukan hanya tidakbisa terjadi, namun juga mustahil karena adanya kesatuan masyarakat yang memahami bahwa hal tersebut akan menjadi akhir dari sejarah seribu tahun negara Rusia.
Pemimpin Kremlin itu lantas membahas masalah negara-negara Barat yang meningkatkan tensi konflik Ukraina melalui eskalasi bertahap.
“Rupanya, mereka mengira kami akan merasa takut suatu saat nanti. Namun di saat yang sama, mereka juga mengatakan ingin mencapai kekalahan strategis Rusia di medan perang. Apa dampaknya bagi Rusia?" tanya Putin.
"Bagi Rusia, ini berarti akhir dari status kenegaraannya. Ini berarti akhir dari seribu tahun sejarah negara Rusia. Saya pikir ini dapat dimengerti oleh semua orang,” ujarnya.
"Lalu timbul pertanyaan: Mengapa kami harus takut? Bukankah lebih baik melakukan semuanya? Ini adalah logika dasar," imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (21/6/2024).
“Kami belum memerlukan serangan preventif, karena musuh dijamin akan musnah jika ada serangan balasan,” katanya, merujuk pada serangan balasan nuklir Rusia.
Pernyataan Putin itu disampaikan dalam konferensi pers di Hanoi pada Kamis, di mana dia ditanya apakah Rusia dapat mengubah doktrin nuklirnya sekarang ini.
Meskipun Putin berulang kali mengakui bahwa konflik apa pun yang melibatkan penggunaan senjata nuklir akan berdampak buruk bagi umat manusia, dia menegaskan bahwa Moskow akan terpaksa membela diri dengan menggunakan segala cara yang ada jika keberadaan negaranya dipertaruhkan.
Dalam konferensi pers tersebut, Putin mengatakan negara-negara Barat harus menyadari bahwa mengalahkan Rusia bukan hanya tidakbisa terjadi, namun juga mustahil karena adanya kesatuan masyarakat yang memahami bahwa hal tersebut akan menjadi akhir dari sejarah seribu tahun negara Rusia.
Pemimpin Kremlin itu lantas membahas masalah negara-negara Barat yang meningkatkan tensi konflik Ukraina melalui eskalasi bertahap.
“Rupanya, mereka mengira kami akan merasa takut suatu saat nanti. Namun di saat yang sama, mereka juga mengatakan ingin mencapai kekalahan strategis Rusia di medan perang. Apa dampaknya bagi Rusia?" tanya Putin.
"Bagi Rusia, ini berarti akhir dari status kenegaraannya. Ini berarti akhir dari seribu tahun sejarah negara Rusia. Saya pikir ini dapat dimengerti oleh semua orang,” ujarnya.
"Lalu timbul pertanyaan: Mengapa kami harus takut? Bukankah lebih baik melakukan semuanya? Ini adalah logika dasar," imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (21/6/2024).
(mas)
tulis komentar anda