Taipei Bermanuver dengan F-16 dan Rudal: China Jangan Remehkan Taiwan!
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:54 WIB
Pesawat jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
TAIPEI - Militer Taiwan unjuk kekuatan dengan jet tempur F-16 dan menembakkan rudal dari darat dan laut. Kementerian Pertahanan setempat memperingatkan China agar tidak meremehkan tekad Taiwan untuk mempertahankan diri.
Kementerian itu pada Kamis malam merilis video manuver militer Taipei sebagai respons terhadap ancaman Beijing yang sudah berulang kali. Menurut kementerian tersebut setiap ancaman militer hanya akan menyebabkan rakyat Taiwan menjadi lebih tegas.
China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau yang telah memerintah sendiri tersebut. Pulau itu dikuasai kaum nasionalis yang kalah dalam perang saudara China tahun 1949 dan mereka mendirikan pemerintahan sendiri. (Baca: Taiwan Bahas Pembelian Rudal Jelajah AS )
Beijing sudah beberapa kali mengirimkan jet tempur dan kapal perang untuk latihan di dekat Taiwan. China yang diperintah Partai Komunis mengklaim pulau itu sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menegaskan kendalinya.
Kementerian Pertahanan Taiwan , dalam sebuah pernyataan untuk menyertai video unjuk kekuatan, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan sikap tegasnya tentang tindakan tekanan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Komunis China baru-baru ini.
Menurut kementerian tersebut,Taiwan tidak akan memprovokasi, tetapi juga tidak akan menunjukkan kelemahan.
"Sama sekali jangan anggap remeh tekad kami untuk membela Taiwan," kata kementerian itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (21/8/2020).
"Negara yang paling arogan dapat dengan mudah memprovokasi perang, dan pemerintah yang paling bodoh dapat terjebak dalam api perang," lanjut kementerian tersebut.
Provokasi dan ancaman China, lanjut kementerian itu, hanya akan semakin mempersatukan rakyat Taiwan dan mengakui esensi militerisme Komunis China. (Baca juga: Rudal Taiwan Lacak dan Usir Jet-jet Tempur China )
"Pada akhirnya itu akan memiliki efek sebaliknya, memicu kemarahan dan antipati rakyat Taiwan, sangat merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan," lanjut pernyataan kementerian tersebut.
Video yang diproduksi dengan apik itu, juga dirilis di akun Twitter dan Facebook Kementerian Pertahanan Taiwan. Video menunjukkan jet tempur F-16 Taiwan melesat dan memekikkan suara bising ke udara. Selain itu juga ditunjukkan rudal ditembakkan dari darat dan laut, serta para tentara sedang bermanuver.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi program modernisasi militer, meskipun pasukan Taiwan dikerdilkan oleh China, yang sekarang memiliki peralatan canggih termasuk pesawat tempur siluman dan kapal induk.
Amerika Serikat, pemasok senjata utama Taiwan, telah meningkatkan dukungan untuk pulau itu. Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata senilai USD10 miliar untuk Taiwan.
Kementerian itu pada Kamis malam merilis video manuver militer Taipei sebagai respons terhadap ancaman Beijing yang sudah berulang kali. Menurut kementerian tersebut setiap ancaman militer hanya akan menyebabkan rakyat Taiwan menjadi lebih tegas.
China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau yang telah memerintah sendiri tersebut. Pulau itu dikuasai kaum nasionalis yang kalah dalam perang saudara China tahun 1949 dan mereka mendirikan pemerintahan sendiri. (Baca: Taiwan Bahas Pembelian Rudal Jelajah AS )
Beijing sudah beberapa kali mengirimkan jet tempur dan kapal perang untuk latihan di dekat Taiwan. China yang diperintah Partai Komunis mengklaim pulau itu sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menegaskan kendalinya.
Kementerian Pertahanan Taiwan , dalam sebuah pernyataan untuk menyertai video unjuk kekuatan, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan sikap tegasnya tentang tindakan tekanan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Komunis China baru-baru ini.
Menurut kementerian tersebut,Taiwan tidak akan memprovokasi, tetapi juga tidak akan menunjukkan kelemahan.
"Sama sekali jangan anggap remeh tekad kami untuk membela Taiwan," kata kementerian itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (21/8/2020).
"Negara yang paling arogan dapat dengan mudah memprovokasi perang, dan pemerintah yang paling bodoh dapat terjebak dalam api perang," lanjut kementerian tersebut.
Provokasi dan ancaman China, lanjut kementerian itu, hanya akan semakin mempersatukan rakyat Taiwan dan mengakui esensi militerisme Komunis China. (Baca juga: Rudal Taiwan Lacak dan Usir Jet-jet Tempur China )
"Pada akhirnya itu akan memiliki efek sebaliknya, memicu kemarahan dan antipati rakyat Taiwan, sangat merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan," lanjut pernyataan kementerian tersebut.
Video yang diproduksi dengan apik itu, juga dirilis di akun Twitter dan Facebook Kementerian Pertahanan Taiwan. Video menunjukkan jet tempur F-16 Taiwan melesat dan memekikkan suara bising ke udara. Selain itu juga ditunjukkan rudal ditembakkan dari darat dan laut, serta para tentara sedang bermanuver.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi program modernisasi militer, meskipun pasukan Taiwan dikerdilkan oleh China, yang sekarang memiliki peralatan canggih termasuk pesawat tempur siluman dan kapal induk.
Amerika Serikat, pemasok senjata utama Taiwan, telah meningkatkan dukungan untuk pulau itu. Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata senilai USD10 miliar untuk Taiwan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda