Negara Bagian AS Gugat Pfizer atas Klaim Vaksin Covid-19 yang Dianggap Menyesatkan
Rabu, 19 Juni 2024 - 07:45 WIB
WASHINGTON - Negara bagian Kansas di Amerika Serikat (AS) telah memulai tindakan hukum terhadap Pfizer atas "klaim menyesatkan" yang diduga dibuat raksasa farmasi tersebut mengenai efektivitas vaksin Covid-19 dan risiko yang terkait dengannya.
Beberapa produsen mulai mengembangkan vaksin Covid-19 dalam beberapa bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan pandemi pada Maret 2020.
Pemerintah di seluruh dunia kemudian mulai mewajibkan vaksinasi. Menurut data federal, lebih dari 366 juta dosis vaksin virus corona asli Pfizer telah diberikan di AS saja.
Pada Senin (17/6/2024), Jaksa Agung Kansas Kris Kobach mengajukan gugatan dengan mengklaim Pfizer sengaja menyembunyikan bukti yang menghubungkan vaksin tersebut dengan miokarditis dan komplikasi kehamilan.
"Pfizer membuat beberapa pernyataan menyesatkan untuk menipu publik tentang vaksinnya pada saat orang Amerika membutuhkan kebenaran," ungkap Kobach.
Pada Juni 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan peringatan terkait vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna tentang peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis, keduanya merupakan kondisi peradangan jantung yang langka.
Menurut pengaduan jaksa agung, perusahaan farmasi AS tersebut juga secara bohong mengklaim suntikannya efektif, sementara menyadari perlindungan yang diberikan vaksin terhadap virus tersebut semakin melemah seiring berjalannya waktu dan tidak cukup untuk menangkal jenis Covid-19 tertentu.
Kobach juga berpendapat Pfizer secara menyesatkan menyatakan vaksinnya mencegah penularan virus corona, meskipun perusahaan tersebut kemudian mengakui mereka tidak pernah benar-benar mempelajari aspek ini.
Beberapa produsen mulai mengembangkan vaksin Covid-19 dalam beberapa bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan pandemi pada Maret 2020.
Pemerintah di seluruh dunia kemudian mulai mewajibkan vaksinasi. Menurut data federal, lebih dari 366 juta dosis vaksin virus corona asli Pfizer telah diberikan di AS saja.
Pada Senin (17/6/2024), Jaksa Agung Kansas Kris Kobach mengajukan gugatan dengan mengklaim Pfizer sengaja menyembunyikan bukti yang menghubungkan vaksin tersebut dengan miokarditis dan komplikasi kehamilan.
"Pfizer membuat beberapa pernyataan menyesatkan untuk menipu publik tentang vaksinnya pada saat orang Amerika membutuhkan kebenaran," ungkap Kobach.
Pada Juni 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan peringatan terkait vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna tentang peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis, keduanya merupakan kondisi peradangan jantung yang langka.
Menurut pengaduan jaksa agung, perusahaan farmasi AS tersebut juga secara bohong mengklaim suntikannya efektif, sementara menyadari perlindungan yang diberikan vaksin terhadap virus tersebut semakin melemah seiring berjalannya waktu dan tidak cukup untuk menangkal jenis Covid-19 tertentu.
Kobach juga berpendapat Pfizer secara menyesatkan menyatakan vaksinnya mencegah penularan virus corona, meskipun perusahaan tersebut kemudian mengakui mereka tidak pernah benar-benar mempelajari aspek ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda