Ini Penjelasan Taktik Perang Kompleks yang Jadi Andalan Hamas di Perang Rafah

Sabtu, 15 Juni 2024 - 22:22 WIB
Hamas menggunakan strategi perang kompleks dalam melawan Israel. Foto/Reuters
GAZA - Pejuang Palestina menggunakan perang kompleks dalam bertempur dengan tentara Israel di Rafah.

Apa itu taktik perang kompleks?

Pejuang Palestina terus menyerang pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang Koridor Netzarim. Selain itu, mereka juga dua serangan jebakan yang merobohkan sebuah rumah di atas pasukan Israel dalam satu kasus dan merobohkan pintu masuk terowongan di kasus lain, laporan pemantau perang.



Hamas mengatakan pihaknya meledakkan alat peledak rakitan yang “dibawa ke rumah” di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, menimbulkan korban jiwa pada tentara Israel yang berada di dalam, dan juga meledakkan pintu masuk terowongan yang dipasang di sebelah timur daerah yang sama.

"Hamas mengatakan pihaknya mengamati helikopter Israel mengevakuasi tentara dari daerah Zeitoun setelah serangan tersebut," demikian laporan lembaga pemikir pertahanan yang berbasis di AS, Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), dilansir Al Jazeera.

Pasukan Israel melaporkan bahwa para pejuang Palestina di Rafah menggunakan bangunan-bangunan yang saling terhubung sebagai “kompleks pertempuran” untuk bergerak cepat melintasi lingkungan sekitar, serupa dengan yang digunakan dalam pertempuran selama beberapa minggu terakhir di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, ISW/CTP laporan.

Ada juga beberapa “serangan api tidak langsung” yang diluncurkan ke Israel dari Jalur Gaza pada hari Jumat, kata para pemantau.



Sementara itu, lebih dari 76 persen sekolah di Jalur Gaza memerlukan “rekonstruksi penuh atau rehabilitasi besar-besaran” agar dapat berfungsi di masa depan.

Berdasarkan citra satelit yang dikumpulkan pada bulan Mei, penilaian Klaster Pendidikan yang baru menyoroti “lonjakan terus-menerus dalam penargetan langsung sekolah-sekolah” menurut laporan terkini situasi Gaza dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

Dari gedung sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi di Gaza, 69 persen terkena dampak langsung atau rusak dalam serangan, OCHA melaporkan. Dan lebih dari 96 persen sekolah yang diserang secara langsung – totalnya 296 – berlokasi di wilayah yang tunduk pada perintah evakuasi militer Israel, tambah OCHA.

Talal al-Hathal, direktur Program Al Fakhoora di Education Above All Foundation di Qatar, mengatakan serangan Israel telah merusak sektor pendidikan di Gaza.

Serangan semacam itu “memalukan mengingat krisis pendidikan global di mana kita melihat lebih dari 250 juta anak putus sekolah secara global”, kata al-Hathal kepada Al Jazeera.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More