7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

Sabtu, 15 Juni 2024 - 15:35 WIB
Muslim akan terus tertindas saat kepemimpinan PM Narendra Modi mendatang. Foto/AP
NEW DELHI - Narendra Modi telah dilantik sebagai perdana menteri India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut menyusul hasil pemilu yang signifikan yang membuat Partai Bharatiya Janata (BJP) yang merupakan partai nasionalis Hindu, kehilangan mayoritas untuk memerintah negara tersebut.

Pekan lalu, Modi menerima dukungan dari Aliansi Demokratik Nasional (NDA) – sebuah koalisi yang terdiri dari hampir 40 partai politik – setelah bertemu dengan para anggotanya.

Bahkan ketika BJP kekurangan 272 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan berikutnya, Modi menerima dukungan dari partai-partai kecil (dalam NDA) untuk mendapatkan mayoritas di parlemen.



7 Dampak Buruk Kepemimpinan PM Modi yang Ketiga bagi Umat Muslim di India

1. Marginalisasi Umat Islam Akan Terus Berlanjut



Foto/AP

Para ahli mengatakan masa jabatan ketiganya sebagai perdana menteri menimbulkan kekhawatiran besar bagi umat Islam di negara tersebut, yang menghadapi peningkatan marginalisasi dan permusuhan sejak ia berkuasa pada tahun 2014.

“Melanjutkan ke arah yang sama, apa yang terjadi sejak tahun 2014, umat Islam akan menghadapi keterasingan yang lebih besar, kehilangan keamanan yang lebih besar, [dan] ketakutan yang lebih besar tentang masa depan mereka,” Nilanjan Mukhopadhyay, seorang jurnalis veteran dan pakar politik Hindu sayap kanan, kepada The New Arab.

Dekade kekuasaan Modi ditandai dengan peningkatan signifikan dalam marginalisasi dan undang-undang diskriminatif yang menyasar kelompok agama minoritas, khususnya Muslim.

Kasus-kasus kekerasan komunal telah meningkat selama masa jabatannya dimana komunitas Muslim seringkali menjadi sasaran agresi nasionalis Hindu, menjadi sasaran pemukulan brutal dan bahkan hukuman mati tanpa pengadilan oleh massa Hindu karena dicurigai melakukan penyembelihan sapi atau konsumsi daging sapi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More