Obama Opimistis Biden Dapat Selamatkan AS
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 11:24 WIB
NEW YORK - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik penggantinya, Donald Trump, sebagai pemimpin yang tidak cocok menguasai Gedung Putih. Dia menjagokan mantan wakil presidennya, Joe Biden, sebagai pemimpin AS yang akan menghidupkan kembali demokrasi AS.
“Dia (Trump) tidak menunjukkan ketertarikan dalam pekerjaannya, tidak memiliki kepentingan untuk mencari kesamaan pandangan, tidak tertarik menggunakan kekuatan luar biasanya untuk membantu siapapun, tidak memanfaatkan jabatan sebagai presiden, tetapi hanya menjadikannya tidak lebih sebagai reality show yang digunakan untuk menarik perhatian,” kata Obama, dilansir Reuters.
“Trump tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik karena dia memang tidak mampu. Itu berkonsekuensi buruk dan kegagalan yang parah,” kecam Obama. Dia menyalahkan Tump yang mengakibatkan lebih dari 170.000 rakyat AS meninggal karena pandemi korona, jutaan pekerjaan hilang dan ekonomi yang menuju resesi. (Baca: Biden: Rusia dan China Berusaha Rusak Pemilu AS)
Selama satu periode kepemimpinan Trump, Obama memang cenderung diam. Dia baru melancarkan kritik di saat Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan memberikan dukungan bagi Biden sebagai calon presiden (capres). Obama merupakan politik yang masih populer sehingga pidatonya efektif untuk memberikan dukungan personal bagi Biden.
“Selama delapan tahun, Joe merupakan salah satu orang yang berada di ruangan ketika saya membuat keputusan besar,” kata Obama. “Dia (Biden) membuat saya menjadi presiden yang lebih baik dan memiliki karakter dan pengalaman untuk membuat kita menjadi negara yang lebih baik,” papar dari Museum Revolusi Amerika di Philadelphia.
Obama telah memperingatkan saat dia masih menjabat presiden bahwa ia akan menganggapnya sebagai "penghinaan pribadi" jika warga Amerika memilih Trump jadi penggantinya. Obama akan mengatakan konsekuensi dari pemerintahan Trump adalah lepasnya dorongan terburuk AS, berkurangnya reputasi yang dibanggakan di seluruh dunia, dan ancaman yang tidak pernah ada sebelumnya bagi lembaga demokrasi AS. “Saya mendorong para pemilih untuk memilih Biden,” paparnya.
Sebelumnya, istri Barack Obama, Michelle Obama menyampaikan serangan yang berapi-api terhadap penerus suaminya, menyebut Trump tidak kompeten dan “jelas tidak mampu". Serangannya sangat mengejutkan banyak orang Amerika karena ibu negara AS, baik mantan maupun yang sedang menjabat, cenderung menjauh dari pentas politik. (Baca: Wamena Papua Kembali Mencekam, 10 rumah Dibakar dan 4 Warga Terluka)
Bagaimana tanggapan Trump? "Alasan saya di sini adalah karena Presiden Obama dan Joe Biden," kata Presiden Trump, membalas serangan Obama. Saat konferensi pers Gedung Putih pada Rabu (19/8), Trump ditanyai tentang pernyataan pendahulunya. "Saya melihat kengerian yang dia tinggalkan kepada kami dan kebodohan transaksi yang dia lakukan," kata presiden AS itu. "Lihatlah betapa buruknya dia (Obama), betapa tidak efektifnya dia sebagai presiden, dia sangat tidak efektif, sangat buruk."
Trump menjelaskan, Presiden Obama tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. "Mereka (Obama dan Biden) melakukan pekerjaan yang sangat buruk sehingga saya berdiri di hadapan Anda sebagai presiden,” terangnya.
“Dia (Trump) tidak menunjukkan ketertarikan dalam pekerjaannya, tidak memiliki kepentingan untuk mencari kesamaan pandangan, tidak tertarik menggunakan kekuatan luar biasanya untuk membantu siapapun, tidak memanfaatkan jabatan sebagai presiden, tetapi hanya menjadikannya tidak lebih sebagai reality show yang digunakan untuk menarik perhatian,” kata Obama, dilansir Reuters.
“Trump tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik karena dia memang tidak mampu. Itu berkonsekuensi buruk dan kegagalan yang parah,” kecam Obama. Dia menyalahkan Tump yang mengakibatkan lebih dari 170.000 rakyat AS meninggal karena pandemi korona, jutaan pekerjaan hilang dan ekonomi yang menuju resesi. (Baca: Biden: Rusia dan China Berusaha Rusak Pemilu AS)
Selama satu periode kepemimpinan Trump, Obama memang cenderung diam. Dia baru melancarkan kritik di saat Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan memberikan dukungan bagi Biden sebagai calon presiden (capres). Obama merupakan politik yang masih populer sehingga pidatonya efektif untuk memberikan dukungan personal bagi Biden.
“Selama delapan tahun, Joe merupakan salah satu orang yang berada di ruangan ketika saya membuat keputusan besar,” kata Obama. “Dia (Biden) membuat saya menjadi presiden yang lebih baik dan memiliki karakter dan pengalaman untuk membuat kita menjadi negara yang lebih baik,” papar dari Museum Revolusi Amerika di Philadelphia.
Obama telah memperingatkan saat dia masih menjabat presiden bahwa ia akan menganggapnya sebagai "penghinaan pribadi" jika warga Amerika memilih Trump jadi penggantinya. Obama akan mengatakan konsekuensi dari pemerintahan Trump adalah lepasnya dorongan terburuk AS, berkurangnya reputasi yang dibanggakan di seluruh dunia, dan ancaman yang tidak pernah ada sebelumnya bagi lembaga demokrasi AS. “Saya mendorong para pemilih untuk memilih Biden,” paparnya.
Sebelumnya, istri Barack Obama, Michelle Obama menyampaikan serangan yang berapi-api terhadap penerus suaminya, menyebut Trump tidak kompeten dan “jelas tidak mampu". Serangannya sangat mengejutkan banyak orang Amerika karena ibu negara AS, baik mantan maupun yang sedang menjabat, cenderung menjauh dari pentas politik. (Baca: Wamena Papua Kembali Mencekam, 10 rumah Dibakar dan 4 Warga Terluka)
Bagaimana tanggapan Trump? "Alasan saya di sini adalah karena Presiden Obama dan Joe Biden," kata Presiden Trump, membalas serangan Obama. Saat konferensi pers Gedung Putih pada Rabu (19/8), Trump ditanyai tentang pernyataan pendahulunya. "Saya melihat kengerian yang dia tinggalkan kepada kami dan kebodohan transaksi yang dia lakukan," kata presiden AS itu. "Lihatlah betapa buruknya dia (Obama), betapa tidak efektifnya dia sebagai presiden, dia sangat tidak efektif, sangat buruk."
Trump menjelaskan, Presiden Obama tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. "Mereka (Obama dan Biden) melakukan pekerjaan yang sangat buruk sehingga saya berdiri di hadapan Anda sebagai presiden,” terangnya.
tulis komentar anda