Kapal Selam Nuklir Rusia Unjuk Kekuatan di Kuba, Hanya 145 Km dari AS

Kamis, 13 Juni 2024 - 07:39 WIB
Kapal selam bertenaga nuklir Kazan milik Angkatan Laut Rusia tiba di Kuba untuk unjuk kekuatan. Kapal selam itu, bersama kapal perang Rusia lainnya, kini berada dalam jarak 145 km dari AS. Foto/REUTERS
HAVANA - Sebuah kapal selam bertenaga nuklir dan kapal Angkatan Laut Rusia lainnya telah tiba di Kuba pada hari Rabu untuk unjuk kekuatan selama lima hari.

Kapal-kapal Moskow itu kini hanya berjarak 90 mil atau sekitar 145 km dari Amerika Serikat (AS).

Moskow untuk kekuatan di negara komunis itu ketika perseteruan Rusia dan AS memanas terkait perang di Ukraina.

Kapal selam Kazan, yang menurut Kuba tidak membawa senjata nuklir, dikawal oleh fregat Admiral Gorshkov, serta sebuah kapal tanker minyak dan kapal tunda penyelamat.





Menurut laporan AFP, Kamis (13/6/2024), Kazan dan Admiral Gorshkov, yang merupakan salah satu kapal tempur paling modern Rusia, terlihat di lepas pantai Havana, yang berjarak sekitar 145 km dari ujung Florida, AS.

Pemerintah Kuba mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow pada hari Rabu, ketika kedua mantan sekutu Perang Dingin tersebut semakin mempererat hubungan mereka.

Pengerahan militer Rusia yang tidak biasa di dekat Amerika Serikat—khususnya kapal selam yang kuat—terjadi di tengah ketegangan besar terkait perang di Ukraina, di mana pasukan Kyiv yang didukung Barat sedang berperang melawan invasi pasukan Rusia.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu dalam parade militer tahunan tanggal 9 Mei di Lapangan Merah di luar Kremlin.

Selama Perang Dingin, Kuba merupakan negara klien penting bagi Uni Soviet. Penyebaran situs rudal nuklir Soviet di negara komunis tersebut memicu Krisis Rudal Kuba tahun 1962, ketika Washington dan Moskow hampir berperang.

Hubungan antara Rusia dan Kuba menjadi lebih dekat sejak pertemuan Diaz-Canel dan Putin pada tahun 2022.

William Leogrande, seorang profesor di American University, mengatakan bahwa pengerahan kapal selam dan kapal perang terkuat Rusia di dekat AS menunjukkan lebih dari sekadar “praktik standar”.

“Kunjungan kapal perang Rusia adalah cara Putin mengingatkan [Presiden AS Joe] Biden bahwa Moskow dapat menantang Washington dalam lingkup pengaruhnya sendiri,” kata Leogrande kepada AP.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More