Presiden Kolombia Sebut Rezim Maduro Ingin Beli Rudal Iran
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 07:06 WIB
BOGOTA - Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro sedang mencari cara untuk membeli rudal Iran dan menyerahkan senjata yang dibuat di Rusia serta Belarusia kepada kelompok bersenjata Kolombia.
Pemerintah Kolombia termasuk di antara lebih dari 50 negara yang menganggap pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela. Kolombia tidak mengakui Maduro sebagai pemimpin Venezuela dan Duque menyebutnya sebagai diktator.
"Ada informasi dari organisme intelijen internasional yang bekerja dengan kami yang menunjukkan ada minat dari kediktatoran Nicolas Maduro untuk memperoleh beberapa rudal jarak menengah dan jarak jauh melalui Iran," kata Duque.(Baca: Rusia: Inggris Rampas 30 Ton Emas Venezuela Senilai Rp14,8 Triliun )
“Informasinya (misil) masih belum tiba tetapi sudah ada kontak terutama di bawah instruksi dari (Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir) Padrino,” sambung Duque seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020).
Duque mengulangi tuduhannya yang sering dilontarkannya bahwa Maduro melindungi dan mendukung mantan anggota kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia yang menolak kesepakatan damai 2016 dan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional yang masih aktif.
Tudingan Duque itu pun mendapat balasan dari Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza yang menyebut klaim itu sebagai "fiksi".
"Di Kolombia pembantaian, kekerasan yang terjadi, perdagangan narkoba yang tidak terkendali tidak berhenti," tulisnya di Twitter.
“@IvanDuque kembali ke keburukan dan fiksi anti-Venezuela untuk mengalihkan opini publik,” sambungnya.
Meskipun Venezuela sebelumnya telah membeli persenjataan dari negara-negara seperti China dan Rusia, pemerintah Maduro terperosok dalam krisis fiskal yang berkepanjangan, berjuang untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan bakar meskipun memiliki cadangan minyak yang besar.(Baca: AS Tawarkan Hadiah Rp72 M untuk Tangkap Hakim Agung Venezuela )
Negara tetangga sepanjang 2.219 kilometer dan perbatasannya adalah rumah bagi banyak kelompok bersenjata yang terutama terlibat dalam perdagangan narkoba dan penambangan emas ilegal.
Kolombia adalah tujuan utama warga Venezuela yang telah meninggalkan negara mereka dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 1,7 juta orang Venezuela tinggal di Kolombia.
Pemerintah Kolombia termasuk di antara lebih dari 50 negara yang menganggap pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela. Kolombia tidak mengakui Maduro sebagai pemimpin Venezuela dan Duque menyebutnya sebagai diktator.
"Ada informasi dari organisme intelijen internasional yang bekerja dengan kami yang menunjukkan ada minat dari kediktatoran Nicolas Maduro untuk memperoleh beberapa rudal jarak menengah dan jarak jauh melalui Iran," kata Duque.(Baca: Rusia: Inggris Rampas 30 Ton Emas Venezuela Senilai Rp14,8 Triliun )
“Informasinya (misil) masih belum tiba tetapi sudah ada kontak terutama di bawah instruksi dari (Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir) Padrino,” sambung Duque seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020).
Duque mengulangi tuduhannya yang sering dilontarkannya bahwa Maduro melindungi dan mendukung mantan anggota kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia yang menolak kesepakatan damai 2016 dan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional yang masih aktif.
Tudingan Duque itu pun mendapat balasan dari Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza yang menyebut klaim itu sebagai "fiksi".
"Di Kolombia pembantaian, kekerasan yang terjadi, perdagangan narkoba yang tidak terkendali tidak berhenti," tulisnya di Twitter.
“@IvanDuque kembali ke keburukan dan fiksi anti-Venezuela untuk mengalihkan opini publik,” sambungnya.
Meskipun Venezuela sebelumnya telah membeli persenjataan dari negara-negara seperti China dan Rusia, pemerintah Maduro terperosok dalam krisis fiskal yang berkepanjangan, berjuang untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan bakar meskipun memiliki cadangan minyak yang besar.(Baca: AS Tawarkan Hadiah Rp72 M untuk Tangkap Hakim Agung Venezuela )
Negara tetangga sepanjang 2.219 kilometer dan perbatasannya adalah rumah bagi banyak kelompok bersenjata yang terutama terlibat dalam perdagangan narkoba dan penambangan emas ilegal.
Kolombia adalah tujuan utama warga Venezuela yang telah meninggalkan negara mereka dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 1,7 juta orang Venezuela tinggal di Kolombia.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda