Iran Pamer Rudal Baru, Diberi Nama Soleimani
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 03:36 WIB
TEHERAN - Iran memperkenalkan dua rudal balistik permukaan ke permukaan baru, sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat marah Amerika Serikat (AS) . Pasalnya, peluncuran ini dilakukan di tengah upaya Washington mengekang ambisi rudal dan senjata nuklir Teheran.
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam pidatonya mengatakan rudal itu memiliki jangkauan sekitar 870 mil dan diberi Soleimani, merujuk pada Jenderal Iran tewas dalam serangan AS di Iran pada Januari lalu Qasem Soleimani .
Hatami juga mengatakan rezim Iran juga memiliki rudal jelajah baru lainnya dengan jangkauan lebih dari 620 mil dan dinamai dengan nama komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang juga tewas dalam serangan itu.
Hatami menambahkan bahwa rudal baru akan semakin memperkuat kekuatan pertahanan Iran.
Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan rudal baru itu penting untuk pertahanan.
“Rudal dan khususnya rudal jelajah sangat penting bagi kami. Fakta bahwa kami telah meningkatkan jangkauan dari 300 menjadi 1.000 (kilometer) dalam waktu kurang dari dua tahun adalah pencapaian yang luar biasa,” kata Rouhani.
"Kekuatan militer dan program rudal kami bersifat defensif," tegasnya seperti dilansir dari CNBC, Jumat (21/8/2020).
Unjuk kekuatan itu terjadi ketika pemerintahan Trump mendorong anggota Dewan Keamanan (DK) untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB terhadap Iran. Embargo saat ini akan berakhir pada Oktober di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang sebagian ditengahi oleh pemerintahan Obama.
Pekan lalu, DK PBB memilih untuk tidak memperpanjang embargo senjata internasional terhadap Iran. Keputusan ini mendorong Menteri Luar Negeri Mike Pompeo secara resmi memberi tahu DK PBB tentang niat AS untuk memulihkan semua sanksi PBB terhadap Iran atau snapback.(Baca: PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran )
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam pidatonya mengatakan rudal itu memiliki jangkauan sekitar 870 mil dan diberi Soleimani, merujuk pada Jenderal Iran tewas dalam serangan AS di Iran pada Januari lalu Qasem Soleimani .
Hatami juga mengatakan rezim Iran juga memiliki rudal jelajah baru lainnya dengan jangkauan lebih dari 620 mil dan dinamai dengan nama komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang juga tewas dalam serangan itu.
Hatami menambahkan bahwa rudal baru akan semakin memperkuat kekuatan pertahanan Iran.
Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan rudal baru itu penting untuk pertahanan.
“Rudal dan khususnya rudal jelajah sangat penting bagi kami. Fakta bahwa kami telah meningkatkan jangkauan dari 300 menjadi 1.000 (kilometer) dalam waktu kurang dari dua tahun adalah pencapaian yang luar biasa,” kata Rouhani.
"Kekuatan militer dan program rudal kami bersifat defensif," tegasnya seperti dilansir dari CNBC, Jumat (21/8/2020).
Unjuk kekuatan itu terjadi ketika pemerintahan Trump mendorong anggota Dewan Keamanan (DK) untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB terhadap Iran. Embargo saat ini akan berakhir pada Oktober di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang sebagian ditengahi oleh pemerintahan Obama.
Pekan lalu, DK PBB memilih untuk tidak memperpanjang embargo senjata internasional terhadap Iran. Keputusan ini mendorong Menteri Luar Negeri Mike Pompeo secara resmi memberi tahu DK PBB tentang niat AS untuk memulihkan semua sanksi PBB terhadap Iran atau snapback.(Baca: PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran )
tulis komentar anda