Intel akan Setop Rencana Bangun Pabrik di Israel Senilai Rp407 Triliun
Selasa, 11 Juni 2024 - 20:45 WIB
WASHINGTON - Pembuat chip Intel Corp akan menghentikan rencana pembangunan pabrik senilai USD25 miliar (Rp407 triliun) di Israel, menurut situs berita keuangan Israel Calcalist.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, perusahaan Amerika tersebut menyebutkan perlunya menyesuaikan proyek-proyek besar dengan perubahan jadwal, tanpa menyebutkan proyek ini secara langsung.
“Israel terus menjadi salah satu lokasi manufaktur, penelitian dan pengembangan global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh terhadap kawasan ini,” ungkap pernyataan Intel.
“Mengelola proyek berskala besar, terutama di industri kita, sering kali memerlukan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab,” papar Intel.
Pabrik Fab 38 itu rencananya akan dibuka pada tahun 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035.
Perang Israel-Palestina kini telah memasuki bulan kesembilan, sejak pejuang pimpinan Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya dalam serangan di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar wilayah kantong tersebut menjadi gurun, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, perusahaan Amerika tersebut menyebutkan perlunya menyesuaikan proyek-proyek besar dengan perubahan jadwal, tanpa menyebutkan proyek ini secara langsung.
“Israel terus menjadi salah satu lokasi manufaktur, penelitian dan pengembangan global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh terhadap kawasan ini,” ungkap pernyataan Intel.
“Mengelola proyek berskala besar, terutama di industri kita, sering kali memerlukan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab,” papar Intel.
Pabrik Fab 38 itu rencananya akan dibuka pada tahun 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035.
Perang Israel-Palestina kini telah memasuki bulan kesembilan, sejak pejuang pimpinan Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya dalam serangan di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar wilayah kantong tersebut menjadi gurun, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(sya)
tulis komentar anda