Mengenal 6 Capres Iran yang Disetujui Dewan Wali untuk Gantikan Raisi
Selasa, 11 Juni 2024 - 14:45 WIB
JAKARTA - Terdapat enam calon presiden (capres) Iran yang disetujui Dewan Wali untuk bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) pada 28 Juni mendatang. Beberapa kandidat dikenal sebagai politisi konservatif.
Dilansir dari DW, para kandidat dipilih oleh Dewan Wali Iran yang mengawasi pemilu. Terdapat sekitar 80 nama yang terdaftar sebagai bakal capres untuk bersaing menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Empat perempuan juga mendaftar maju, tetapi didiskualifikasi. Langkah mencoret bakal capres perempuan selalu terjadi pada setiap pemilihan presiden sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979.
Sosok 6 Capres Iran yang Direstui Dewan Wali
Mohammad Bagher Ghalibaf atau Mohammad Baqer Qalibaf yang lahir pada 23 Agustus 1961, adalah seorang politikus konservatif Iran. Dia merupakan mantan perwira militer, dan Ketua Parlemen Iran saat ini.
Ghalibaf pernah menjabat sebagai Wali Kota Teheran dari tahun 2005 hingga 2017. Dia juga pernah menjabat Kepala Polisi Iran dari tahun 2000 hingga 2005 dan komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dari tahun 1997 hingga 2000.
Pria kelahiran 6 September 1965 ini merupakan mantan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi periode 2007 hingga 2013. Sekarang dia menjadi anggota Dewan Kebijaksanaan Kemanfaatan Iran, dan juga negosiator nuklir negara tersebut.
Jalili pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Eropa dan Amerika, dan merupakan kandidat yang gagal dalam pemilihan presiden Juni 2013.
Anggota Parlemen Iran yang mewakili daerah pemilihan Tabriz, Osku, dan Azarshahr, ini lahir pada 29 September 1954. Dia dikenal sebagai politisi reformis, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen mulai 29 Mei 2016 hingga 26 Mei 2020.
Masoud Pezeshkian pernah menjadi Menteri Kesehatan antara tahun 2001 hingga 2005 di Kabinet Presiden Mohammad Khatami. Selain itu, dia juga merupakan rektor Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz selama 7 tahun.
Mostafa Pourmohammadi lahir pada 9 March 1960. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dari tahun 2005 hingga 2008 dan Menteri Kehakiman dari tahun 2013 hingga 2017.
Politisi ini juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Intelijen pada tahun 1987, dan dilaporkan terlibat dalam pembantaian tahanan Iran tahun 1988. Karena masalah itulah, pencalonannya sebagai menteri kehakiman pada bulan Agustus 2013 dikritik oleh tiga organisasi internasional.
Alireza Zakani merupakan Wali Kota Teheran yang aktif setelah terpilih pada tahun 2021 lalu. Sebelumnya, pria kelahiran 3 Maret 1966 ini sempat menjadi anggota Parlemen dari tahun 2004 hingga 2016 dan juga dari tahun 2020 hingga 2021.
Zakani pernah mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada tahun 2013 dan 2017 tetapi didiskualifikasi oleh Dewan Wali. Dia kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2021, namun mundur dan memilih berkoalisi dengan Ebrahim Raisi.
Pria bernama lengkap Sayyid Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi ini juga merupakan tokoh politik konservatif Iran. Dia merupakan ketua ultrakonservatif dari Yayasan Urusan Martir dan Veteran.
Ahli bedah THT tersebut juga merupakan Wakil Presiden Iran saat ini. Sebelumnya, dia sempat menjadi anggota Parlemen sebagai perwakilan dari Mashhad dan Kalat, dari tahun 2008 hingga 2021.
Dilansir dari DW, para kandidat dipilih oleh Dewan Wali Iran yang mengawasi pemilu. Terdapat sekitar 80 nama yang terdaftar sebagai bakal capres untuk bersaing menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Empat perempuan juga mendaftar maju, tetapi didiskualifikasi. Langkah mencoret bakal capres perempuan selalu terjadi pada setiap pemilihan presiden sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979.
Sosok 6 Capres Iran yang Direstui Dewan Wali
1. Mohammad Bagher Ghalibaf
Mohammad Bagher Ghalibaf atau Mohammad Baqer Qalibaf yang lahir pada 23 Agustus 1961, adalah seorang politikus konservatif Iran. Dia merupakan mantan perwira militer, dan Ketua Parlemen Iran saat ini.
Ghalibaf pernah menjabat sebagai Wali Kota Teheran dari tahun 2005 hingga 2017. Dia juga pernah menjabat Kepala Polisi Iran dari tahun 2000 hingga 2005 dan komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dari tahun 1997 hingga 2000.
2. Saeed Jalili
Pria kelahiran 6 September 1965 ini merupakan mantan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi periode 2007 hingga 2013. Sekarang dia menjadi anggota Dewan Kebijaksanaan Kemanfaatan Iran, dan juga negosiator nuklir negara tersebut.
Jalili pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Eropa dan Amerika, dan merupakan kandidat yang gagal dalam pemilihan presiden Juni 2013.
3. Masoud Pezeshkian
Anggota Parlemen Iran yang mewakili daerah pemilihan Tabriz, Osku, dan Azarshahr, ini lahir pada 29 September 1954. Dia dikenal sebagai politisi reformis, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen mulai 29 Mei 2016 hingga 26 Mei 2020.
Masoud Pezeshkian pernah menjadi Menteri Kesehatan antara tahun 2001 hingga 2005 di Kabinet Presiden Mohammad Khatami. Selain itu, dia juga merupakan rektor Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz selama 7 tahun.
4. Mostafa Pourmohammadi
Mostafa Pourmohammadi lahir pada 9 March 1960. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dari tahun 2005 hingga 2008 dan Menteri Kehakiman dari tahun 2013 hingga 2017.
Politisi ini juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Intelijen pada tahun 1987, dan dilaporkan terlibat dalam pembantaian tahanan Iran tahun 1988. Karena masalah itulah, pencalonannya sebagai menteri kehakiman pada bulan Agustus 2013 dikritik oleh tiga organisasi internasional.
5. Alireza Zakani
Alireza Zakani merupakan Wali Kota Teheran yang aktif setelah terpilih pada tahun 2021 lalu. Sebelumnya, pria kelahiran 3 Maret 1966 ini sempat menjadi anggota Parlemen dari tahun 2004 hingga 2016 dan juga dari tahun 2020 hingga 2021.
Zakani pernah mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada tahun 2013 dan 2017 tetapi didiskualifikasi oleh Dewan Wali. Dia kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2021, namun mundur dan memilih berkoalisi dengan Ebrahim Raisi.
6. Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi
Pria bernama lengkap Sayyid Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi ini juga merupakan tokoh politik konservatif Iran. Dia merupakan ketua ultrakonservatif dari Yayasan Urusan Martir dan Veteran.
Ahli bedah THT tersebut juga merupakan Wakil Presiden Iran saat ini. Sebelumnya, dia sempat menjadi anggota Parlemen sebagai perwakilan dari Mashhad dan Kalat, dari tahun 2008 hingga 2021.
(mas)
tulis komentar anda