China Kesal Dijadikan Alasan AS Mengerahkan Senjata Nuklir Lebih Banyak
Minggu, 09 Juni 2024 - 08:46 WIB
WASHINGTON - Pemerintah China mengecam pernyataan Gedung Putih bahwa Amerika Serikat (AS) harus mengerahkan lebih banyak senjata nuklir strategis di masa depan untuk mencegah ancaman dari Moskow, Beijing, dan musuh lainnya.
Kedutaan Besar China di Washington menilai Amerika telah meremehkan perlucutan senjata nuklir dan harus merefleksikan perilakunya terkait nonproliferasi.
Kekesalan dan kecaman Beijing muncul setelah pejabat pengawasan senjata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Pranay Vaddi mengatakan kepada Asosiasi Pengawasan Senjata pada hari Jumat bahwa AS mungkin akan mencapai suatu titik di tahun-tahun mendatang di mana peningkatan jumlah senjata nuklir yang dikerahkan saat ini diperlukan.
”Kita harus sepenuhnya siap untuk mengeksekusi jika presiden membuat keputusan itu,” kata Vaddi.
”Diperlukan lebih banyak senjata nuklir untuk menghalau musuh-musuh kita dan melindungi rakyat Amerika serta sekutu dan mitra kita,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Vaddi mengatakan bahwa AS berkomitmen terhadap pengendalian senjata internasional dan rezim non-proliferasi. “Namun Rusia, China, dan Korea Utara semuanya memperluas dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka dengan kecepatan yang sangat tinggi,” katanya.
Menurutnya, ketiga negara itu bekerja sama dan berkoordinasi dengan Iran yang mengancam perdamaian dan stabilitas.
Namun seorang perwakilan Kedutaan China di AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita TASS, Sabtu (8/6/2024), bahwa komentar pejabat Gedung Putih tersebut menunjukkan bagaimana Washington merusak rezim pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi dan harus berhenti melakukannya.
Kedutaan Besar China di Washington menilai Amerika telah meremehkan perlucutan senjata nuklir dan harus merefleksikan perilakunya terkait nonproliferasi.
Kekesalan dan kecaman Beijing muncul setelah pejabat pengawasan senjata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Pranay Vaddi mengatakan kepada Asosiasi Pengawasan Senjata pada hari Jumat bahwa AS mungkin akan mencapai suatu titik di tahun-tahun mendatang di mana peningkatan jumlah senjata nuklir yang dikerahkan saat ini diperlukan.
”Kita harus sepenuhnya siap untuk mengeksekusi jika presiden membuat keputusan itu,” kata Vaddi.
”Diperlukan lebih banyak senjata nuklir untuk menghalau musuh-musuh kita dan melindungi rakyat Amerika serta sekutu dan mitra kita,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Vaddi mengatakan bahwa AS berkomitmen terhadap pengendalian senjata internasional dan rezim non-proliferasi. “Namun Rusia, China, dan Korea Utara semuanya memperluas dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka dengan kecepatan yang sangat tinggi,” katanya.
Menurutnya, ketiga negara itu bekerja sama dan berkoordinasi dengan Iran yang mengancam perdamaian dan stabilitas.
Namun seorang perwakilan Kedutaan China di AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita TASS, Sabtu (8/6/2024), bahwa komentar pejabat Gedung Putih tersebut menunjukkan bagaimana Washington merusak rezim pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi dan harus berhenti melakukannya.
tulis komentar anda