Trump Peringatkan Biden Bisa Picu Perang Nuklir
Kamis, 06 Juni 2024 - 20:30 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mungkin akan menghancurkan dunia dalam konflik nuklir, menurut klaim saingannya dalam pemilu, Donald Trump.
Berbicara kepada pembawa acara Fox News Sean Hannity pada Rabu (5/6/2024), mantan presiden AS tersebut memperingatkan, “Kita mempunyai peluang untuk terlibat dalam Perang Dunia III karena pemimpin kita.”
Pernyataan itu muncul setelah Hannity menyatakan Biden berada dalam kondisi mental yang menurun, dengan menunjukkan beberapa klip presiden yang tampak terganggu atau meraba-raba kata-katanya saat tampil di depan umum.
Hannity dan Trump sedang mendiskusikan laporan yang diterbitkan di Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa, yang mengatakan petahana menunjukkan “tanda-tanda kemunduran” di balik pintu tertutup.
Trump menyatakan, tidak seperti para pemimpin Rusia, China, dan Korea Utara, Biden “tidak berada di puncak permainannya” dan “tidak pernah menjadi orang yang paling cerdas” di antara para politisi Amerika, bahkan ketika dia masih muda.
“Saat ini adalah masa paling berbahaya dalam sejarah negara kita,” ungkap Trump memperingatkan, mengutip potensi destruktif dari senjata nuklir.
“Jika terjadi pertukaran nuklir, tidak ada masalah karena praktis tidak ada lagi yang akan terjadi di sini,” papar dia.
Trump memperingatkan, “Ini adalah pemusnahan. Mungkin pemusnahan dunia. Dan kita punya orang yang bahkan tidak mampu mendiskusikannya.”
Trump menyebut konflik Ukraina sebagai sumber bahaya utama. “Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berbicara tentang senjata nuklir,” ungkap Trump.
Pemerintahan Biden baru-baru ini memberikan izin kepada Kiev untuk menyerang sasaran di luar wilayah yang diakui Washington sebagai wilayah Ukraina dengan senjata sumbangan AS.
Ketika ditanya pada Rabu bagaimana reaksinya terhadap kemungkinan serangan di wilayah Rusia yang menggunakan senjata Barat, Putin mengatakan, “Moskow mungkin memasok senjata kami dengan kelas yang sama ke belahan dunia lain, di mana serangan akan dilakukan terhadap aset sensitif negara-negara yang bertindak melawan Rusia.”
“AS dan sekutunya terlibat langsung dalam perang melawan kami,” ujar Putin, “dan jalur eskalasi ini mengarah pada masalah yang sangat serius.”
Ketika ditanya secara langsung apakah Moskow akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, Putin mengatakan dia lebih memilih untuk tetap menjauhi “tidak hanya penggunaan, tetapi bahkan ancaman penggunaan” senjata tersebut.
Namun, dia memperingatkan masyarakat Barat agar tidak menipu diri sendiri bahwa skenario seperti itu tidak mungkin terjadi.
Berbicara kepada pembawa acara Fox News Sean Hannity pada Rabu (5/6/2024), mantan presiden AS tersebut memperingatkan, “Kita mempunyai peluang untuk terlibat dalam Perang Dunia III karena pemimpin kita.”
Pernyataan itu muncul setelah Hannity menyatakan Biden berada dalam kondisi mental yang menurun, dengan menunjukkan beberapa klip presiden yang tampak terganggu atau meraba-raba kata-katanya saat tampil di depan umum.
Hannity dan Trump sedang mendiskusikan laporan yang diterbitkan di Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa, yang mengatakan petahana menunjukkan “tanda-tanda kemunduran” di balik pintu tertutup.
Trump menyatakan, tidak seperti para pemimpin Rusia, China, dan Korea Utara, Biden “tidak berada di puncak permainannya” dan “tidak pernah menjadi orang yang paling cerdas” di antara para politisi Amerika, bahkan ketika dia masih muda.
“Saat ini adalah masa paling berbahaya dalam sejarah negara kita,” ungkap Trump memperingatkan, mengutip potensi destruktif dari senjata nuklir.
“Jika terjadi pertukaran nuklir, tidak ada masalah karena praktis tidak ada lagi yang akan terjadi di sini,” papar dia.
Trump memperingatkan, “Ini adalah pemusnahan. Mungkin pemusnahan dunia. Dan kita punya orang yang bahkan tidak mampu mendiskusikannya.”
Trump menyebut konflik Ukraina sebagai sumber bahaya utama. “Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berbicara tentang senjata nuklir,” ungkap Trump.
Pemerintahan Biden baru-baru ini memberikan izin kepada Kiev untuk menyerang sasaran di luar wilayah yang diakui Washington sebagai wilayah Ukraina dengan senjata sumbangan AS.
Ketika ditanya pada Rabu bagaimana reaksinya terhadap kemungkinan serangan di wilayah Rusia yang menggunakan senjata Barat, Putin mengatakan, “Moskow mungkin memasok senjata kami dengan kelas yang sama ke belahan dunia lain, di mana serangan akan dilakukan terhadap aset sensitif negara-negara yang bertindak melawan Rusia.”
“AS dan sekutunya terlibat langsung dalam perang melawan kami,” ujar Putin, “dan jalur eskalasi ini mengarah pada masalah yang sangat serius.”
Ketika ditanya secara langsung apakah Moskow akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, Putin mengatakan dia lebih memilih untuk tetap menjauhi “tidak hanya penggunaan, tetapi bahkan ancaman penggunaan” senjata tersebut.
Namun, dia memperingatkan masyarakat Barat agar tidak menipu diri sendiri bahwa skenario seperti itu tidak mungkin terjadi.
(sya)
tulis komentar anda