Kepresidenan Palestina Kritik Khamenei karena Puji Serangan 7 Oktober Hamas ke Israel
Selasa, 04 Juni 2024 - 09:32 WIB
Sebagai respons, Kepresidenan Palestina mengatakan bahwa komentar Khamenei tersebut bertujuan untuk “mengorbankan darah orang Palestina” dan tidak akan mengarah pada pembentukan Negara Palestina yang merdeka.
“Rakyat Palestina telah berjuang selama seratus tahun, dan mereka tidak membutuhkan perang yang tidak memenuhi ambisi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” kata pihak kepresidenan, seperti dikutip dari kantor berita WAFA, Selasa (4/6/2024).
“Apa yang kami inginkan adalah mengakhiri pendudukan dan mendirikan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, bukan kebijakan yang tidak memenuhi tujuan nasional Palestina,” lanjut kepresidenan tersebut.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah sejak perang antara Israel dan Hamas yang didukung Teheran pecah menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober.
Iran, yang tidak mengakui Negara Israel, secara konsisten memuji serangan Hamas pada bulan Oktober sambil menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas dalam forum Liga Arab menyalahkan Hamas atas perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.
Menurut Abbas serangan Hamas pada 7 Oktober dilakukan secara sepihak dan dijadikan dalih bagi Israel untuk menghancurkan Gaza.
“Rakyat Palestina telah berjuang selama seratus tahun, dan mereka tidak membutuhkan perang yang tidak memenuhi ambisi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” kata pihak kepresidenan, seperti dikutip dari kantor berita WAFA, Selasa (4/6/2024).
“Apa yang kami inginkan adalah mengakhiri pendudukan dan mendirikan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, bukan kebijakan yang tidak memenuhi tujuan nasional Palestina,” lanjut kepresidenan tersebut.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah sejak perang antara Israel dan Hamas yang didukung Teheran pecah menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober.
Iran, yang tidak mengakui Negara Israel, secara konsisten memuji serangan Hamas pada bulan Oktober sambil menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas dalam forum Liga Arab menyalahkan Hamas atas perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.
Menurut Abbas serangan Hamas pada 7 Oktober dilakukan secara sepihak dan dijadikan dalih bagi Israel untuk menghancurkan Gaza.
(mas)
tulis komentar anda