Kepresidenan Palestina Kritik Khamenei karena Puji Serangan 7 Oktober Hamas ke Israel

Selasa, 04 Juni 2024 - 09:32 WIB
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Kepresidenan Palestina kritik Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei karena puji serangan 7 Oktober Hamas ke Israel. Foto/REUTERS
RAMALLAH - Kepresidenan Palestina mengkritik Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memuji serangan 7 Oktober Hamas terhadap Israel.

Menurut kepresidenan tersebut, komentar Khamenei bertujuan untuk mengorbankan darah orang Palestina.

Khamenei memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa. Dia menggambarkan serangan itu sebagai hal yang dibutuhkan untuk menggagalkan rencana yang didukung AS di Timur Tengah.



“Operasi Badai al-Aqsa adalah hal yang dibutuhkan wilayah ini. Wilayah kami membutuhkan operasi ini,” kata Khamenei pada hari Senin.



“Operasi ini merupakan pukulan telak bagi rezim Zionis,” lanjut Khamenei yang berbicara di sebuah acara di Teheran untuk memperingati 35 tahun kematian pendahulunya, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Dia mengeklaim bahwa serangan Hamas menggagalkan rencana multinasional yang didukung AS yang bertujuan untuk memungkinkan Israel mendominasi politik dan ekonomi di Timur Tengah.

“Skema ini telah mencapai saat-saat terakhirnya. Pada saat kritis seperti itu, serangan Badai al-Aqsa dimulai dan menghancurkan semua rencana musuh,” kata Khamenei.

Dia menambahkan bahwa serangan pada bulan Oktober menempatkan Israel di jalur yang hanya akan berakhir dengan pembusukan dan kehancuran.

Sebagai respons, Kepresidenan Palestina mengatakan bahwa komentar Khamenei tersebut bertujuan untuk “mengorbankan darah orang Palestina” dan tidak akan mengarah pada pembentukan Negara Palestina yang merdeka.

“Rakyat Palestina telah berjuang selama seratus tahun, dan mereka tidak membutuhkan perang yang tidak memenuhi ambisi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” kata pihak kepresidenan, seperti dikutip dari kantor berita WAFA, Selasa (4/6/2024).

“Apa yang kami inginkan adalah mengakhiri pendudukan dan mendirikan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, bukan kebijakan yang tidak memenuhi tujuan nasional Palestina,” lanjut kepresidenan tersebut.

Ketegangan meningkat di Timur Tengah sejak perang antara Israel dan Hamas yang didukung Teheran pecah menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober.

Iran, yang tidak mengakui Negara Israel, secara konsisten memuji serangan Hamas pada bulan Oktober sambil menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas dalam forum Liga Arab menyalahkan Hamas atas perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.

Menurut Abbas serangan Hamas pada 7 Oktober dilakukan secara sepihak dan dijadikan dalih bagi Israel untuk menghancurkan Gaza.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More