Pembunuh Berantai Terkenal Kanada Robert Pickton Tewas Diserang Napi di Penjara

Sabtu, 01 Juni 2024 - 18:34 WIB
Robert William Pickton (74), pembunuh berantai asal Kanada, tewas setelah diserang napi lain dengan kejam di penjara. Foto/news.com.au
TORONTO - Terpidana pembunuh berantai terkenal Kanada, Robert Pickton, meninggal kemarin pada usia 74 tahun setelah diserang oleh narapidana (napi) lain di penjara awal bulan ini.

Pickton dihukum pada tahun 2007 karena membunuh puluhan wanita pecandu narkoba dan pekerja seks serta memutilasi jenazah mereka di peternakan babi miliknya di provinsi British Columbia.

Meski korbannya dilaporkan mencapai puluhan wanita, Pickton resmi dihukum atas pembunuhan enam wanita yang sebagian jenazahnya ditemukan di properti bobroknya dekat Vancouver. Jaksa pemerintah membatalkan dakwaan atas 20 pembunuhan tambahan setelah dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.





Lembaga Pemasyarakatan Kanada mengatakan Pickton meninggal setelah diserang pada 19 Mei di penjara Quebec tempat dia menjalani hukumannya. Setelah penyerangan itu, dia dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan.

“Kami menyadari bahwa kasus pelaku ini telah menimbulkan dampak buruk terhadap komunitas di British Columbia dan seluruh negeri,” kata layanan tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/6/2024).

Para korban termasuk di antara lebih dari 60 perempuan yang hilang dari lingkungan Downtown Eastside yang miskin dan penuh narkoba di Vancouver selama lebih dari satu dekade hingga penangkapan Pickton pada awal tahun 2002.

Sisa-sisa jenazah atau DNA 33 perempuan, banyak di antaranya adalah penduduk asli, ditemukan di peternakan babi Pickton di Port Coquitlam, sekitar 25 kilometer sebelah timur pusat kota Vancouver.

Pada tahun 2016, sebuah buku yang dilaporkan ditulis oleh Pickton ditarik dari Amazon beberapa jam setelah buku itu muncul untuk dijual. Dalam buku tersebut, pembunuh berantai tersebut mengatakan bahwa dia tidak bersalah dan telah dijebak oleh polisi, menurut laporan Vancouver Sun pada saat itu.

Penerbit meminta penghapusannya dari Amazon dan meminta maaf kepada keluarga korban.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More