AS Jamin Penjualan F-35 ke UEA Tak Membahayakan Israel
Kamis, 20 Agustus 2020 - 10:01 WIB
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) akan menjamin Israel mempertahankan keunggulan militer di kawasan jika jet tempur F-35 dijual pada Uni Emirat Arab (UEA).
Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman setelah laporan harian Israel, Yedioth Ahronoth, bahwa Washington berencana menjual F-35 pada UEA sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel akan menentang penjualan semacam itu pada UEA. Netanyahu menyebut perlunya militer Israel mempertahankan superioritasnya di kawasan.
Menteri Pendidikan Israel Yoav Galant menuduh lawan politik Netanyahu menyebarkan tuduhan salah bahwa pembelian F-35 oleh UEA bagian dari kesepakatan normalisasi.
Jerusalem Post mengutip Friedman yang menyatakan kemungkinan UEA yang suatu hari nanti mendapat izin membeli F-35, maka proses pembuatan dan pengirimannya akan membutuhkan waktu beberapa tahun.
Menurut Friedman, saat UEA mendapat persenjataan lebih canggih maka prosesnya akan berjalan seperti sebelumnya. Dia merujuk pada pemahaman lama bahwa AS akan menghindari penjualan senjata di Timur Tengah yang dapat merusak keunggulan kualitatif militer Israel. Ini telah berlaku untuk F-35 sehingga AS menolak penjualan pesawat itu pada negara-negara Arab.
Galant menjelaskan Israel dan AS memiliki perbedaan pendapat terkait penjualan senjata AS di kawasan Timur Tengah. (Baca Juga: Trump Berharap Arab Saudi Bergabung Kesepakatan UEA dan Israel)
“Mereka menjual F-15 pada Saudi beberapa tahun silam. Kami juga tidak suka itu ketika itu,” ungkap Galant. (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
“Tapi sepanjang tahun itu, AS menjaga keunggulan kualitatif kita. Itu artinya, saat pihak lain memiliki F-15, kita memiliki F-15i, satu level di atasnya,” papar dia. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman setelah laporan harian Israel, Yedioth Ahronoth, bahwa Washington berencana menjual F-35 pada UEA sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel akan menentang penjualan semacam itu pada UEA. Netanyahu menyebut perlunya militer Israel mempertahankan superioritasnya di kawasan.
Menteri Pendidikan Israel Yoav Galant menuduh lawan politik Netanyahu menyebarkan tuduhan salah bahwa pembelian F-35 oleh UEA bagian dari kesepakatan normalisasi.
Jerusalem Post mengutip Friedman yang menyatakan kemungkinan UEA yang suatu hari nanti mendapat izin membeli F-35, maka proses pembuatan dan pengirimannya akan membutuhkan waktu beberapa tahun.
Menurut Friedman, saat UEA mendapat persenjataan lebih canggih maka prosesnya akan berjalan seperti sebelumnya. Dia merujuk pada pemahaman lama bahwa AS akan menghindari penjualan senjata di Timur Tengah yang dapat merusak keunggulan kualitatif militer Israel. Ini telah berlaku untuk F-35 sehingga AS menolak penjualan pesawat itu pada negara-negara Arab.
Galant menjelaskan Israel dan AS memiliki perbedaan pendapat terkait penjualan senjata AS di kawasan Timur Tengah. (Baca Juga: Trump Berharap Arab Saudi Bergabung Kesepakatan UEA dan Israel)
“Mereka menjual F-15 pada Saudi beberapa tahun silam. Kami juga tidak suka itu ketika itu,” ungkap Galant. (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
“Tapi sepanjang tahun itu, AS menjaga keunggulan kualitatif kita. Itu artinya, saat pihak lain memiliki F-15, kita memiliki F-15i, satu level di atasnya,” papar dia. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
(sya)
tulis komentar anda