TV Israel Tayangkan Video 5 Tentara Wanita Zionis yang Ditawan Hamas
Kamis, 23 Mei 2024 - 11:39 WIB
Pria bersenjata lainnya berkata kepada seorang tawanan: "Kamu cantik."
Forum Keluarga Sandera, organisasi yang mewakili keluarga dari 124 orang—sebagian besar warga sipil—yang masih ditawan oleh Hamas, mengatakan bahwa rekaman video tersebut diambil dari kamera tubuh yang dikenakan oleh pria bersenjata yang menyerang pangkalan Nahal Oz di Israel selatan di mana para wanita tersebut bertugas sebagai pengintai.
Menurut organisasi itu, tembakan terhadap tentara Israel tidak disertakan dalam rekaman video dan publikasinya disetujui oleh keluarga lima tawanan.
“Pemerintah Israel tidak boleh menyia-nyiakan waktu; mereka harus kembali ke meja perundingan hari ini!” kata Forum Keluarga Sandera.
Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang diculik dalam serangan 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas. Israel menanggapinya dengan melancarkan perang besar untuk melenyapkan kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh oleh invasi brutal Israel. Militer Israel mengatakan 286 tentara Israel juga tewas.
Pemerintahan Netanyahu mengatakan tekanan militer yang terus berlanjut akan memaksa Hamas untuk menyerah. Keluarga sandera khawatir orang yang mereka cintai tidak akan selamat dan para perempuan yang disandera mungkin akan diperkosa. Hamas membantah tuduhan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap anggotanya.
"Jadi tolong, lakukan apa pun yang Anda bisa, untuk membawa mereka pulang," kata Orly Gilboa, yang putrinya; Daniela, disandera, kepada Reuters.
"Mereka menderita di sana setiap menit, setiap detik. Dan setiap menit itu penting."
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan duta besar Irlandia, Norwegia dan Spanyol, yang dipanggil untuk memprotes persiapan pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina, akan diperlihatkan video tersebut dalam pemutaran khusus pada hari Kamis.
Forum Keluarga Sandera, organisasi yang mewakili keluarga dari 124 orang—sebagian besar warga sipil—yang masih ditawan oleh Hamas, mengatakan bahwa rekaman video tersebut diambil dari kamera tubuh yang dikenakan oleh pria bersenjata yang menyerang pangkalan Nahal Oz di Israel selatan di mana para wanita tersebut bertugas sebagai pengintai.
Menurut organisasi itu, tembakan terhadap tentara Israel tidak disertakan dalam rekaman video dan publikasinya disetujui oleh keluarga lima tawanan.
“Pemerintah Israel tidak boleh menyia-nyiakan waktu; mereka harus kembali ke meja perundingan hari ini!” kata Forum Keluarga Sandera.
Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang diculik dalam serangan 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas. Israel menanggapinya dengan melancarkan perang besar untuk melenyapkan kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh oleh invasi brutal Israel. Militer Israel mengatakan 286 tentara Israel juga tewas.
Pemerintahan Netanyahu mengatakan tekanan militer yang terus berlanjut akan memaksa Hamas untuk menyerah. Keluarga sandera khawatir orang yang mereka cintai tidak akan selamat dan para perempuan yang disandera mungkin akan diperkosa. Hamas membantah tuduhan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap anggotanya.
"Jadi tolong, lakukan apa pun yang Anda bisa, untuk membawa mereka pulang," kata Orly Gilboa, yang putrinya; Daniela, disandera, kepada Reuters.
"Mereka menderita di sana setiap menit, setiap detik. Dan setiap menit itu penting."
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan duta besar Irlandia, Norwegia dan Spanyol, yang dipanggil untuk memprotes persiapan pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina, akan diperlihatkan video tersebut dalam pemutaran khusus pada hari Kamis.
tulis komentar anda