China Kepung Taiwan dengan Kapal Perang dan Jet-jet Tempur, Klaim sebagai Hukuman
Kamis, 23 Mei 2024 - 09:33 WIB
TAIPEI - China pada Kamis (23/5/2024) pagi memulai latihan tempur selama dua hari di sekitar Taiwan, mengepung pulau itu dengan kapal perang dan jet-jet tempur.
Media pemerintah komunis China melaporkan manuver itu sebagai "hukuman keras" atas "tindakan separatis".
Latihan tempur ini digelar tiga hari setelah Lai Ching-te dilantik sebagai presiden baru Taiwan—pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri, namun masih diklaim milik China.
China mencap Lai sebagai “separatis berbahaya” yang akan membawa “perang dan kemunduran” bagi pulau tersebut.
China, yang berpisah dengan Taiwan pada akhir perang saudara pada 1949, menganggap pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang pada akhirnya harus ditundukkan, dan menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk melakukannya.
Hubungan kedua kubu telah merosot dalam beberapa tahun terakhir karena China meningkatkan tekanan terhadap pulau demokrasi tersebut, yang secara berkala memicu kekhawatiran tentang potensi invasi.
“Latihan pada Kamis dan Jumat, yang diberi nama sandi Joint Sword-2024A, akan berfokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara gabungan, penguasaan bersama atas kendali medan perang yang komprehensif, dan serangan presisi gabungan terhadap sasaran-sasaran utama,” tulis kantor berita Xinhua.
“Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memulai latihan militer gabungan di sekitar pulau Taiwan mulai pukul 07.45 Kamis,” lanjut media pemerintah China tersebut, seraya menambahkan bahwa manuver itu dilakukan di Selat Taiwan serta di utara, selatan dan timur pulau Taiwan.
Media pemerintah komunis China melaporkan manuver itu sebagai "hukuman keras" atas "tindakan separatis".
Latihan tempur ini digelar tiga hari setelah Lai Ching-te dilantik sebagai presiden baru Taiwan—pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri, namun masih diklaim milik China.
China mencap Lai sebagai “separatis berbahaya” yang akan membawa “perang dan kemunduran” bagi pulau tersebut.
China, yang berpisah dengan Taiwan pada akhir perang saudara pada 1949, menganggap pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang pada akhirnya harus ditundukkan, dan menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk melakukannya.
Hubungan kedua kubu telah merosot dalam beberapa tahun terakhir karena China meningkatkan tekanan terhadap pulau demokrasi tersebut, yang secara berkala memicu kekhawatiran tentang potensi invasi.
“Latihan pada Kamis dan Jumat, yang diberi nama sandi Joint Sword-2024A, akan berfokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara gabungan, penguasaan bersama atas kendali medan perang yang komprehensif, dan serangan presisi gabungan terhadap sasaran-sasaran utama,” tulis kantor berita Xinhua.
“Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memulai latihan militer gabungan di sekitar pulau Taiwan mulai pukul 07.45 Kamis,” lanjut media pemerintah China tersebut, seraya menambahkan bahwa manuver itu dilakukan di Selat Taiwan serta di utara, selatan dan timur pulau Taiwan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda