Sukses Lindungi Israel, AS Ingin Aliansi Teluk Gunakan Sistem Pertahanan Udara seperti Zionis

Rabu, 22 Mei 2024 - 21:38 WIB
AS ingin aliansinya di Teluk untuk menggunakan sistem pertahanan udara seperti Israel. Foto/AP
RIYADH - Amerika Serikat berharap pertemuan pertahanan di Riyadh akan membantu mencapai tujuan jangka panjang dalam membangun perisai rudal regional atau sistem pertahanan udara. Itu menyusul keberhasilan pertahanan Israel terhadap gelombang rudal dan drone Iran yang masuk bulan lalu.

Namun tidak jelas apakah sekutu-sekutu Teluk mempunyai keyakinan yang sama bahwa AS akan bergegas melakukan pertahanan mereka. Apakah sekutu-sekutu tersebut bersedia mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk benar-benar mengintegrasikan pertahanan mereka di kawasan yang telah lama melindungi risikonya, menurut mantan pejabat dan pejabat AS.

Pertemuan Dewan Kerja Sama AS-Teluk (GCC) di Riyadh pada tanggal 22 Mei terjadi sebulan setelah Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu lainnya membantu Israel menjatuhkan ratusan rudal dan drone, yang sebagian besar diluncurkan dari dalam Iran.

Pertemuan tersebut juga terjadi di tengah serangan rudal dan drone oleh kelompok Houthi Yaman terhadap pelayaran komersial di Laut Merah. Intersepsi yang dilakukan oleh kapal perang AS dan Inggris juga menunjukkan kekuatan pertahanan udara Barat.

Negara Arab Akui Kesuksesan Sistem Pertahanan Udara Israel





Foto/AP

Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara kepada Reuters tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan sekutu-sekutu Teluk mengakui bahwa keberhasilan pertahanan Israel adalah hasil dari integrasi pertahanan selama bertahun-tahun di antara mitra-mitra Israel.

“Tidak salah lagi (sekutu AS di Teluk) bahwa efektivitas pertahanan terhadap serangan Iran yang sangat substansial dan canggih bukan hanya karena kemampuan masing-masing negara – Israel, Amerika Serikat, Inggris – tetapi faktanya. bahwa ada sejumlah besar integrasi di antara negara-negara tersebut,” kata pejabat itu.



Aliansi AS di Teluk Masih Tertutup



Foto/AP

Pertemuan GCC terakhir diadakan pada Februari 2023. Tidak jelas apakah pertemuan mendatang akan menghasilkan kesepakatan.

Para pejabat AS telah lama mengakui bahwa banyak negara di Timur Tengah enggan untuk secara langsung berbagi informasi pertahanan sensitif satu sama lain, termasuk data radar, karena hal tersebut dapat mengungkap kerentanan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More