Presiden Iran Tewas Kecelakaan Helikopter, Menteri Israel: Cheers!
Selasa, 21 Mei 2024 - 07:12 WIB
TEL AVIV - Menteri Warisan Israel Amichay Eliyahu merayakanmeninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi akibat kecelakaan helikopter pada hari Minggu.
Menanggapi berita meninggalnya Raisi, Eliyahu mem-posting gambar segelas wine di X disertai dengan tulisan “Cheers” di caption-nya.
Namun, pemerintah Zionis Israel mengeklaim tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi.
Helikopter yang membawa Raisi dan beberapa pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, jatuh pada Minggu sore di kawasan pegunungan di barat laut Iran.
Setelah lebih dari sepuluh jam pencarian, yang terhambat kabut dan hujan, presiden dan rombongan dipastikan tewas.
Kepala negara telah melakukan perjalanan ke wilayah perbatasan setelah bergabung dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada hari Sabtu untuk meresmikan bendungan.
Raisi telah berjanji untuk mengunjungi masing-masing dari 30 provinsi di Iran setidaknya setahun sekali, dan dia juga secara rutin melakukan perjalanan keliling negara tersebut.
Kematiannya telah memicu spekulasi bahwa musuh bebuyutan Iran, Israel, mungkin berada di balik kecelakaan itu.
Pada hari Senin, seorang pejabat Israel, yang tidak mau disebutkan namanya, membantah keterlibatan negaranya dalam kecelakaan itu.
"Bukan kami yang melakukannya," katanya kepada Reuters, yang dilansir Selasa (21/5/2024).
Putaran ketegangan terbaru antara Israel dan Iran dimulai pada 1 April, setelah serangan udara Israel menghantam konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Serangan itu menewaskan tujuh perwira Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Sebagai tanggapan, Teheran menembakkan banyak drone dan rudal ke Israel.
Republik Islam Iran telah berulang kali bersumpah untuk melenyapkan, menghancurkan, atau memusnahkan rezim Zionis Israel.
Avigdor Lieberman, mantan menteri pertahanan dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan kepada situs berita Ynet: "Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian presiden Iran.”
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah mengumumkan lima hari berkabung di negaranya untuk para korban kecelakaan itu. Wakil Raisi, Mohammad Mokhber, mengambil alih jabatan presiden setelah mendapat persetujuan Khamenei pada hari Senin.
Mokhber akan memegang jabatan tersebut selama 50 hari hingga pemilu diadakan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Menanggapi berita meninggalnya Raisi, Eliyahu mem-posting gambar segelas wine di X disertai dengan tulisan “Cheers” di caption-nya.
Namun, pemerintah Zionis Israel mengeklaim tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi.
Helikopter yang membawa Raisi dan beberapa pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, jatuh pada Minggu sore di kawasan pegunungan di barat laut Iran.
Setelah lebih dari sepuluh jam pencarian, yang terhambat kabut dan hujan, presiden dan rombongan dipastikan tewas.
Kepala negara telah melakukan perjalanan ke wilayah perbatasan setelah bergabung dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada hari Sabtu untuk meresmikan bendungan.
Raisi telah berjanji untuk mengunjungi masing-masing dari 30 provinsi di Iran setidaknya setahun sekali, dan dia juga secara rutin melakukan perjalanan keliling negara tersebut.
Kematiannya telah memicu spekulasi bahwa musuh bebuyutan Iran, Israel, mungkin berada di balik kecelakaan itu.
Pada hari Senin, seorang pejabat Israel, yang tidak mau disebutkan namanya, membantah keterlibatan negaranya dalam kecelakaan itu.
"Bukan kami yang melakukannya," katanya kepada Reuters, yang dilansir Selasa (21/5/2024).
Putaran ketegangan terbaru antara Israel dan Iran dimulai pada 1 April, setelah serangan udara Israel menghantam konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Serangan itu menewaskan tujuh perwira Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Sebagai tanggapan, Teheran menembakkan banyak drone dan rudal ke Israel.
Republik Islam Iran telah berulang kali bersumpah untuk melenyapkan, menghancurkan, atau memusnahkan rezim Zionis Israel.
Avigdor Lieberman, mantan menteri pertahanan dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan kepada situs berita Ynet: "Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian presiden Iran.”
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah mengumumkan lima hari berkabung di negaranya untuk para korban kecelakaan itu. Wakil Raisi, Mohammad Mokhber, mengambil alih jabatan presiden setelah mendapat persetujuan Khamenei pada hari Senin.
Mokhber akan memegang jabatan tersebut selama 50 hari hingga pemilu diadakan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(mas)
tulis komentar anda