Warga Palestina Terlalu Lapar untuk Tinggalkan Rafah, Israel Makin Barbar
Kamis, 09 Mei 2024 - 17:04 WIB
Malnutrisi Parah
Profesor John Maynard, ahli bedah dari Inggris yang telah menghabiskan dua pekan terakhir mengoperasi warga Palestina di Gaza, menyoroti komplikasi akibat langsung dari kekurangan gizi.
“Saya mempunyai dua pasien, 16 dan 18 tahun, keduanya menderita luka yang masih bisa disembuhkan, dan keduanya meninggal pekan lalu akibat kekurangan gizi,” ujar dia.
Rekannya, Dr Kahler, berbicara tentang “titik kritis” setelah enam-delapan bulan, “sistem imunologi rusak”.
“Pada saat itulah infeksi dan komplikasi akibat malnutrisi akan dimulai,” ungkap dia.
Kelaparan, jelas seorang pekerja bantuan, memerlukan tiga ambang batas: kurangnya akses terhadap makanan yang berkepanjangan dan parah, tingginya tingkat kekurangan gizi pada anak-anak, dan tingginya angka kematian akibat kelaparan dan penyakit.
Semua ambang batas di utara telah dilewati, menurut Konyndyk. “Jika terjadi invasi Rafah, hal ini tentu akan membuat segalanya melewati titik kritis, dan kita akan melihat meroketnya angka kematian akibat kelaparan,” papar dia.
Lihat Juga: Panglima Militer Tekan Netanyahu Gencatan Senjata di Gaza, Frustrasi Tentara Israel Berjatuhan
(sya)
tulis komentar anda