Bangladesh Soroti Kualitas Peralatan Militer China yang Berada di Bawah Standar

Kamis, 09 Mei 2024 - 16:15 WIB
Bangladesh keluhkan kualitas peralatan militer yang diimpor dari China, yang dianggap di bawah standar. Foto/Daily Star
DHAKA - Industri pertahanan China telah mengekspor peralatan militer ke banyak negara dalam beberapa tahun terakhir, termasuk ke Bangladesh. Selama satu dekade terakhir, Dhaka dilaporkan menghabiskan USD2,59 miliar untuk membeli peralatan militer Beijing.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, pasukan pertahanan Bangladesh telah mengajukan keluhan kepada perusahaan-perusahaan China yang memasok suku cadang untuk korvet, kapal berbahan bakar bensin, dan kendaraan patroli pantai mengenai cacat produksi dan masalah teknis.

Mengutip dari Daily Asian Age, Kamis (9/5/2024), berikut beberapa masalah utama yang dihadapi pasukan militer Bangladesh terkait perangkat keras militer China:

1. Pasukan Bangladesh melaporkan beberapa masalah teknis pada pesawat jet tempur F-7 buatan China.

2.Bangladesh telah melaporkan bahwa radar buatan China pada pesawat tempurnya memiliki akurasi buruk, dan pesawat itu sendiri tidak memiliki rudal di luar jangkauan visual dan radar intersepsi udara.





3.Angkatan Udara Bangladesh melaporkan masalah penembakan amunisi yang dimuat ke pesawat K-8W buatan China tak lama setelah dikirimkan pada tahun 2020. Bangladesh kehilangan dua pilotnya ketika pesawat K-8W yang mereka terbangkan jatuh. Sistem pertahanan udara jarak pendek yang diperoleh militer Bangladesh dilaporkan rusak.

4.Pada 2022, Angkatan Darat Bangladesh menyatakan ketidaksenangannya terhadap pasokan amunisi tank China North Industries Corporation (Norinco), dan menolaknya karena tidak diuji. Angkatan Darat Bangladesh memiliki lebih dari 40 Tank Tempur Utama (MBT2000) yang diperoleh dari M/s NORINCO, China pada tahun 2012-2013. NORINCO menghadapi kesulitan dalam memasok suku cadang ke Bangladesh untuk perbaikan dan pemeliharaan tank.

5.Kualitas platform Angkatan Laut yang dipasok China untuk Angkatan Laut Bangladesh juga kurang diperhatikan. Fregat 053H3 China (BNS Umar Farooq dan BNS Abu Ubaidah) tiba di Pelabuhan Mongla Bangladesh pada 2020, setelah mengalami banyak kerusakan dalam perjalanan. Ini termasuk radar navigasi dan sistem senjata yang tidak berfungsi. Pihak China dilaporkan telah meminta pembayaran tambahan untuk memperbaiki kapal-kapal tersebut.

6.Bahkan pesawat latih dasar Diamond DA-40 yang dibeli dari China tidak datang dalam kondisi baik. Ada kendala dalam pengoperasian berbagai sistem kontrol.

7.Menawarkan diskon besar, China menjual dua kapal selam bekas kelas Ming Type-035G ke Bangladesh dengan harga masing-masing lebih dari USD100 juta. Namun, kapal selam ini ternyata sudah tidak berguna lagi.

Permintaan bantuan berulang kali yang dilayangkan ke Beijing tidak diindahkan. Meski ada janji awal, peralatan militer China gagal lulus uji pascapengiriman, yang menyebabkan Bangladesh berada dalam posisi genting, tanpa tingkat keamanan yang diharapkan dan menghabiskan anggaran militernya.

Kurangnya kompatibilitas teknologi dengan peralatan militer China juga berdampak buruk. Sebagai negara penerima, Bangladesh kekurangan personel terlatih untuk memecahkan masalah dan kesulitan mendapatkan suku cadang.



Caveat Emptor!



Ada juga masalah terkait pelatihan personel Bangladesh oleh China. Beberapa laporan menunjukkan bahwa perwira Angkatan Udara Bangladesh dianiaya oleh perwira China di Universitas Penerbangan Changchun.

Menurut laporan RAND Corporation pada 2023, kesulitan dalam memperoleh suku cadang pengganti dan kurangnya kompatibilitas teknologi dengan peralatan militer China telah menjadi tawaran yang mahal bagi Bangladesh dan negara-negara lain. Bangladesh pernah menahan pembayaran karena sistem rudal permukaan-ke-udara FM-90 China mengalami banyak kendala.

Laporan tersebut menyatakan bahwa kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam kontrak pertahanan China, dan semakin banyak negara yang kurang atau bahkan tidak percaya pada perusahaan China karena dukungan purna jual yang buruk dan peralatan yang dengan cepat berubah menjadi mesin yang tidak berfungsi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More