Kecaman Tak Mempan bagi Israel, Mengapa Negara-negara Arab dan Islam Tak Intervensi Militer?
Kamis, 09 Mei 2024 - 12:50 WIB
Negara-negara Arab dan Islam pada Selasa lalu mengumumkan reaksi mereka terhadap langkah Israel meluncurkan invasi darat ke Rafah dan menutup pintu masuk bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Jalur Gaza yang menderita.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jassim Mohammed AlBudaiwi menyerukan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan dan tindakan kolektif untuk menekan pasukan pendudukan Israel agar menghentikan pelanggaran agresif serius mereka di wilayah Palestina.
Dia menekankan bahwa serangan dan provokasi militer Zionis yang terus berlanjut melemahkan peluang perdamaian dan memperkuat siklus kekerasan yang meningkat di kawasan, yang memerlukan intervensi internasional segera untuk mengakhiri krisis ini.
Dia juga menekankan bahwa memperluas cakupan operasi militer Israel di wilayah Palestina hingga memasukkan Rafah setelah Gaza utara akan membahayakan nyawa banyak warga Palestina, dan juga secara langsung berkontribusi terhadap ancaman perdamaian dan keamanan di seluruh wilayah.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa setiap operasi di Rafah akan berdampak pada seluruh dunia dan meminta Israel untuk segera menarik diri dari jalur penyeberangan yang telah direbutnya.
Menurut Anadolu Agency, juru bicara Kementerian Luar Negeri Oncu Keceli menyambut baik penerimaan pihak Hams terhadap proposal terbaru untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan.
“Meskipun terdapat perkembangan positif dalam menghentikan penghancuran dan pembantaian di Gaza, peningkatan serangan Israel terhadap Rafah sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu tidak bertindak dengan itikad baik,” katanya.
“Setiap operasi di Rafah akan berdampak pada seluruh dunia.”
Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jassim Mohammed AlBudaiwi menyerukan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan dan tindakan kolektif untuk menekan pasukan pendudukan Israel agar menghentikan pelanggaran agresif serius mereka di wilayah Palestina.
Dia menekankan bahwa serangan dan provokasi militer Zionis yang terus berlanjut melemahkan peluang perdamaian dan memperkuat siklus kekerasan yang meningkat di kawasan, yang memerlukan intervensi internasional segera untuk mengakhiri krisis ini.
Dia juga menekankan bahwa memperluas cakupan operasi militer Israel di wilayah Palestina hingga memasukkan Rafah setelah Gaza utara akan membahayakan nyawa banyak warga Palestina, dan juga secara langsung berkontribusi terhadap ancaman perdamaian dan keamanan di seluruh wilayah.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa setiap operasi di Rafah akan berdampak pada seluruh dunia dan meminta Israel untuk segera menarik diri dari jalur penyeberangan yang telah direbutnya.
Menurut Anadolu Agency, juru bicara Kementerian Luar Negeri Oncu Keceli menyambut baik penerimaan pihak Hams terhadap proposal terbaru untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan.
“Meskipun terdapat perkembangan positif dalam menghentikan penghancuran dan pembantaian di Gaza, peningkatan serangan Israel terhadap Rafah sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu tidak bertindak dengan itikad baik,” katanya.
“Setiap operasi di Rafah akan berdampak pada seluruh dunia.”
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda