4 Alasan Jerman Tarik Dubesnya dari Rusia
Rabu, 08 Mei 2024 - 21:21 WIB
Para pejabat Jerman mengatakan serangan-serangan itu berlangsung selama berbulan-bulan.
Baca Juga: 3 Sekte Seks Paling Terkenal dan Fenomenal di Dunia

Foto/AP
Hubungan antara Rusia dan Jerman tegang sejak serangan Moskow terhadap Ukraina. AS, Jerman, dan banyak negara Eropa lainnya telah memberikan dukungan militer kepada Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung.
Di Kopenhagen, Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengatakan bahwa “sebagian orang Eropa masih berpikir bahwa perang hanya terjadi di Ukraina, namun saat ini kita melihat semakin banyak agresivitas dari Rusia.”
“Kita mungkin akan melihat serangan hibrida di berbagai wilayah. Ini bisa menjadi infrastruktur yang penting,” tambahnya setelah pertemuan dengan timpalannya dari Denmark, Mette Frederiksen. “Apa yang dilakukan dan direncanakan Rusia tidak dapat diterima. Rusia siap menggunakan segala cara untuk merugikan masyarakat kita.”

Foto/AP
Jerman menolak klaim Moskow bahwa mereka merencanakan serangan terhadap wilayah Rusia, dan menyebutnya sebagai “propaganda yang tidak masuk akal”.
Baca Juga: 3 Sekte Seks Paling Terkenal dan Fenomenal di Dunia
2. Perang Ukraina

Foto/AP
Hubungan antara Rusia dan Jerman tegang sejak serangan Moskow terhadap Ukraina. AS, Jerman, dan banyak negara Eropa lainnya telah memberikan dukungan militer kepada Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung.
Di Kopenhagen, Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengatakan bahwa “sebagian orang Eropa masih berpikir bahwa perang hanya terjadi di Ukraina, namun saat ini kita melihat semakin banyak agresivitas dari Rusia.”
“Kita mungkin akan melihat serangan hibrida di berbagai wilayah. Ini bisa menjadi infrastruktur yang penting,” tambahnya setelah pertemuan dengan timpalannya dari Denmark, Mette Frederiksen. “Apa yang dilakukan dan direncanakan Rusia tidak dapat diterima. Rusia siap menggunakan segala cara untuk merugikan masyarakat kita.”
3. Misil Taurus

Foto/AP
Jerman menolak klaim Moskow bahwa mereka merencanakan serangan terhadap wilayah Rusia, dan menyebutnya sebagai “propaganda yang tidak masuk akal”.
Lihat Juga :