4 Alasan Jerman Tarik Dubesnya dari Rusia
Rabu, 08 Mei 2024 - 21:21 WIB
John Foreman, mantan atase pertahanan Inggris untuk Moskow, mengatakan keengganan Scholz mengirim rudal Taurus ke Kyiv adalah contoh lain bagaimana kanselir Jerman “mengikuti, bukan memimpin” ketika menyangkut perang di Ukraina.
“Kombinasi dari kehati-hatian politik, keragu-raguan, dan sikap Jerman yang berpuas diri telah membawa kita ke kondisi saat ini,” kata Foreman.
Menurut surat kabar Jerman Bild, yang telah melihat rencana tersebut, “skenario latihan” yang dibuat oleh pemerintah Jerman memperkirakan akan ada penambahan pasukan Rusia di Belarus dan eksklave Kaliningrad, wilayah paling barat Rusia, sehingga memberikan tekanan pada perbatasan Polandia. .
Menanggapi meningkatnya ancaman ini, rencana tersebut memperkirakan bahwa NATO akan mengerahkan pasukannya ke Eropa Timur, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Apa yang mungkin terjadi selanjutnya sulit untuk diprediksi, namun pemerintah Jerman telah memberikan gambaran tentang kemungkinan eskalasi konflik, dimana Rusia sekali lagi menggunakan Belarus sebagai landasan peluncuran militer.
“Kombinasi dari kehati-hatian politik, keragu-raguan, dan sikap Jerman yang berpuas diri telah membawa kita ke kondisi saat ini,” kata Foreman.
4. Ketakutan Jerman terhadap Rusia
Sebuah rencana rahasia pemerintah Jerman yang mempersiapkan potensi agresi Rusia terhadap NATO telah bocor, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Jerman bersiap menghadapi kemungkinan perang besar-besaran di Eropa dalam waktu dekat.Menurut surat kabar Jerman Bild, yang telah melihat rencana tersebut, “skenario latihan” yang dibuat oleh pemerintah Jerman memperkirakan akan ada penambahan pasukan Rusia di Belarus dan eksklave Kaliningrad, wilayah paling barat Rusia, sehingga memberikan tekanan pada perbatasan Polandia. .
Menanggapi meningkatnya ancaman ini, rencana tersebut memperkirakan bahwa NATO akan mengerahkan pasukannya ke Eropa Timur, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Apa yang mungkin terjadi selanjutnya sulit untuk diprediksi, namun pemerintah Jerman telah memberikan gambaran tentang kemungkinan eskalasi konflik, dimana Rusia sekali lagi menggunakan Belarus sebagai landasan peluncuran militer.
(ahm)
Lihat Juga :